Dailykaltim.co, Penajam – Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Dinas Pertanian (Dispertan) tengah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah provinsi, untuk pembangunan sumur bor dalam di sentra-sentra pangan. 

Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi meningkatkan Indeks Penanaman (IP) menjadi IP 300, di mana lahan pertanian dapat ditanami hingga tiga kali dalam setahun.

Kepala Dispertan PPU, Andi Teraso, menjelaskan bahwa pembangunan sumur bor dalam ini sangat penting untuk memastikan ketersediaan air bagi lahan pertanian di PPU, terutama dalam menghadapi musim kemarau yang bisa mengurangi pasokan air bagi para petani. 

Air dari sumur bor dalam akan berfungsi sebagai cadangan air yang dapat digunakan untuk mengairi sawah, khususnya di masa persiapan tanam.

“Ini juga yang kami lagi koordinasikan dengan berbagai pihak termasuk provinsi agar pada centra-centra pangan mohon kiranya bisa dibangunkan sumur bor dalam, dalam rangka meningkatkan IP 300 di tempat kita,” ujar Andi.

Menurutnya, proses komunikasi dengan instansi terkait, seperti Badan Standarisasi dan Investasi Pertanian (BSIP), Balai Wilayah Sungai (BWS), dan Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Timur, sudah berjalan dengan baik.

Semua pihak telah sepakat untuk mengidentifikasi titik-titik strategis di sentra pangan yang membutuhkan pembangunan sumur bor dalam. Titik-titik tersebut nantinya akan berfungsi sebagai receiver atau tempat penyimpanan air yang akan dimanfaatkan oleh para petani di saat musim tanam tiba.

“Komunikasi itu sudah kita lakukan dengan teman-teman BSIP, BWS, dan Dinas Pertanian Provinsi Kaltim agar supaya ada titik yang bisa digunakan untuk receiver (cadangan) air untuk persiapan tanam mereka,” lanjut Andi.

Selain itu, Andi juga menyampaikan bahwa pembangunan fisik sumur bor dalam diharapkan dapat terealisasi pada tahun 2025. Proses penentuan titik-titik lokasi yang akan dibangun sumur bor dalam masih terus berlangsung, dengan harapan infrastruktur ini dapat dibangun di lokasi-lokasi yang benar-benar membutuhkan suplai air tambahan. 

Infrastruktur irigasi yang memadai dianggap sebagai salah satu kunci untuk meningkatkan produktivitas pertanian di PPU.

“Kami sudah berkomunikasi dengan teman-teman di Pemprov, masih dalam proses untuk menentukan titik-titik itu. Namun demikian, mudah-mudahan 2025 ini ada terbangun beberapa fisik yang ada di tempat kita,” tambahnya.

[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]

*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version