Dailykaltim.co, Penajam – Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Makmur Marbun, menyoroti pentingnya Gerakan Pasar Murah (GPM) sebagai upaya untuk mengatasi lonjakan harga bahan pokok menjelang bulan Ramadan.

GPM adalah langkah yang diambil oleh Pemerintah Daerah (pemda) PPU untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan serta mengontrol inflasi dengan melibatkan berbagai pihak terkait.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat inflasi nasional pada bulan Februari 2024 mencapai 2,75% year on year (yoy) dan 0,375% month to month (m to m). Sementara itu, di kabupaten PPU, tingkat inflasi bulanan mencapai 0,15% m to m.

Meskipun masih di bawah tingkat inflasi nasional, tetapi perlu tetap berhati-hati terhadap kemungkinan kenaikan harga beberapa komoditas seperti beras, cabai merah, minyak goreng, telur ayam ras, daging ayam ras, dan gula pasir.

Dalam konteks ini, pemerintah harus aktif dan mengambil langkah-langkah intervensi yang diperlukan untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan. Ini memerlukan kerjasama dari semua pihak terkait, termasuk Tim TPID, Perum Bulog, distributor pangan, serta pelaku usaha pangan, dalam menjamin ketersediaan, distribusi, dan akses pasar yang memadai.

“GPM juga menjadi salah satu strategi untuk menstabilkan pasokan, menjaga ketersediaan dan harga pangan, serta mengendalikan inflasi dengan melibatkan semua pihak terkait, sehingga dapat mencegah lonjakan harga yang signifikan menjelang bulan puasa dan Idul Fitri tahun 2024,” ungkapnya.

Dalam acara tersebut, terlihat kehadiran Sekretaris Daerah PPU, Tohar, Asisten III Bidang Administrasi Umum, Ainie, dan sejumlah pejabat terkait lainnya yang ditutup dengan peninjauan oleh PJ Bupati PPU terhadap pasar murah yang diadakan di lokasi kegiatan.

[RRI]

*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version