Dalam pidatonya yang disampaikan dalam bahasa Inggris, Andi Harun menjelaskan bahwa pengelolaan air di Kota Samarinda melibatkan kerjasama berbagai pihak dengan fokus pada tiga pilar: orang, tempat, dan proses.
“Kami menyadari ketika orang-orang berkomitmen untuk berubah, hal itu menjadi kekuatan yang tidak terbendung,” ucap Andi Harun.
Acara Local and Regional Governments Day pada World Water Forum ini diikuti oleh sekitar 400 media nasional dan internasional. P
embukaan acara diawali oleh Menteri ATR, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dilanjutkan oleh President of the World Water Council, Loïc Fauchon, Mayor of Konya, Uğur Ibrahim Altay dari Turkey, Menteri Perairan Maroko, Nizar Baraka, Barbara Pompili, Mendagri, Muhammad Tito Karnavian, dan utusan khusus Presiden Republik Prancis untuk One Water Summit yang juga Ketua Inisiatif Tata Kelola Air OECD.
Setelah presentasi di gedung Singaraja 2, Andi Harun mengarah ke gedung BNDCC (Bali Nusa Dua Convention Center) untuk melanjutkan konferensi pers.
World Water Forum (WWF) yang diadakan setiap tiga tahun sekali sejak 1997 oleh Dewan Air Dunia (WWC), tahun ini diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, Indonesia, dengan tema besar ‘Water for Shared Prosperity’.
Forum tersebut menyediakan platform bagi komunitas air dan pengambil keputusan utama untuk berkolaborasi dan membuat kemajuan jangka panjang dalam mengatasi tantangan air global.
Acara ini dihadiri oleh peserta dari sekitar 30 negara yang mencakup berbagai bidang seperti politik, lembaga multilateral, akademisi, masyarakat sipil, dan sektor swasta. Jumlah peserta World Water Forum terus meningkat dari beberapa ratus menjadi puluhan ribu, baik dari komunitas internasional maupun negara tuan rumah.