Dailykaltim..co, Kaltim – Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur (Diskominfo Kaltim) memanfaatkan momen Talkshow Pesta Rakyat Kaltim (PRK) 2025 untuk menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan media. Dalam rangka memperingati HUT ke-68 Provinsi Kaltim, acara bertema “Sinergis Membangun Komunikasi untuk Kaltim Lebih Baik” ini menghadirkan berbagai tokoh penting untuk berdiskusi tentang peran komunikasi dalam pembangunan daerah.
Dipandu oleh Nichita Heryananda Putri, talkshow menghadirkan sejumlah tokoh penting, seperti Kepala Diskominfo Kaltim Muhammad Faisal, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim Abdurrahman Amin, Plt Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kaltim Wiwid Marhaendra Wijaya, dan Perwakilan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kaltim, Ardi Wiriya Kusuma.
Kepala Diskominfo Kaltim Muhammad Faisal menegaskan pentingnya menjaga iklim kondusif bagi kehidupan pers di Kalimantan Timur. Menurutnya, pemerintah membutuhkan pers sebagai jembatan informasi kepada masyarakat, begitu pula sebaliknya, masyarakat membutuhkan media untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah.
“Yang jadi perhatian saya, ketika media tumbuh subur, haruslah diimbangi dengan peningkatan kompetensi dan etika wartawannya. Maka kita support organisasinya supaya menjadi bagus,” kata Faisal dalam sesi talkshow di Area Indoor PRK 2025, Kamis (9/1/2025).
Faisal juga menjelaskan draft Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur Pengelolaan Media Komunikasi Publik di lingkungan Pemprov Kaltim. Pergub tersebut bertujuan memperkuat regulasi dan memberikan legalitas dalam kerja sama antara Pemprov Kaltim dengan perusahaan pers.
Sementara itu, Ketua PWI Kaltim Abdurrahman Amin mengungkapkan bahwa pers memiliki peran signifikan sejak masa perjuangan kemerdekaan hingga saat ini sebagai wadah suara publik. Ia mengapresiasi perhatian besar dari Pemprov Kaltim terhadap keberlangsungan dunia pers, khususnya melalui pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan dan kerja sama strategis yang mendukung eksistensi perusahaan media.
“Esensinya kemerdekaan pers bukan wartawan bebas cari berita, tapi masyarakat bisa mendapatkan berita sesuai kebutuhannya. Percuma kalau IKP baik, tapi info yang diterima masyarakat itu-itu saja. Jenis berita harus beragam, informatif, dan edukatif. Itulah kemerdekaan pers,” ujar Rahman.
Diskominfo Kaltim dan para insan media berharap kolaborasi ini dapat terus mendorong keberagaman informasi yang relevan dan berkualitas, serta mendukung pertumbuhan komunikasi yang lebih baik di Kalimantan Timur.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.