Dailykaltim.co, Penajam – Di tengah sorotan publik soal rendahnya tingkat literasi nasional, Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Aswar Bakri, mengajak masyarakat untuk memandang isu literasi dari perspektif yang lebih menyeluruh.
Baginya, diskursus soal minat baca tak bisa dipisahkan dari pembentukan kebiasaan dan budaya membaca yang lebih luas dan mendalam.
“Kalau kita berbicara tentang minat baca, secara lebih luasnya sebenarnya itu kita bicara literasi secara umum. Sebenarnya berbicara tentang membaca itu bukan hanya minat baca yang perlu kita eksplor,” ujar Aswar.
Menurutnya, ada tiga lapisan penting dalam proses pembentukan budaya membaca yang ideal. Pertama adalah minat baca (reading interest), yang bersifat intrinsik dan muncul dari dorongan dalam diri seseorang.
Kedua, kebiasaan membaca (reading habit), yang terbentuk melalui rutinitas dan konsistensi. Dan terakhir, jika kedua hal ini berjalan beriringan dan mendapat dukungan lingkungan, maka akan tumbuh menjadi budaya baca (reading culture) yang mapan.
“Minat baca itu merupakan sesuatu yang tumbuh dari dalam. Di luar itu, ada juga yang namanya kebiasaan atau kegemaran membaca,” terang Aswar.
Ia menambahkan bahwa pembentukan budaya baca adalah proses yang tak bisa diukur dalam hitungan bulan atau tahun, melainkan melalui generasi. Dalam konteks ini, peran keluarga, sekolah, dan lembaga sosial menjadi sangat krusial. Perpustakaan, katanya, tidak hanya menjadi tempat penyedia buku, tetapi juga ruang tumbuhnya interaksi intelektual, ruang bermain edukatif, dan laboratorium sosial.
Lebih jauh, ia menyinggung indikator nasional yang selama ini digunakan untuk mengukur tingkat literasi masyarakat. Aswar menyebutkan bahwa Perpustakaan Nasional RI secara periodik melakukan pengukuran terhadap perilaku membaca masyarakat Indonesia. Namun, menurutnya, angka-angka statistik tidak cukup untuk menggambarkan realitas budaya baca di tingkat lokal, termasuk di PPU.
“Membaca ini yang diukur secara periodik oleh Perpustakaan Nasional. Ketika itu tumbuh, dia menjadi budaya, budaya baca atau reading culture,” ujar Aswar.
[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.