Dailykaltim.co, Bontang – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Timur menggelar kegiatan Business Matching dan edukasi keuangan bertajuk “BIMA Etam Series 4 – Goes to Bontang”, Jumat, 20 Juni 2025. Kegiatan berlangsung di Mal Pelayanan Publik (MPP) Pasar Rawa Indah, Kota Bontang, sebagai bagian dari upaya memperkuat pemberdayaan UMKM daerah.

Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni secara resmi membuka kegiatan tersebut. Sejumlah pejabat turut hadir, antara lain Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Kaltim Agus Taufik, Kepala Divisi Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen (PEPK) OJK Kaltimtara Yulianta, Sekda Bontang Aji Erlinawati, Plt. Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan Asdar Ibrahim, serta Kepala Dinas Pariwisata Rafidah.

BIMA Etam (Business Matching dan Edukasi UMKM) dirancang sebagai forum interaktif antara pelaku usaha mikro dengan lembaga jasa keuangan. Forum ini tidak hanya menawarkan kesempatan membangun kemitraan, tetapi juga menyajikan edukasi mengenai manajemen keuangan, digitalisasi usaha, dan strategi pengembangan pasar.

Wali Kota Neni Moerniaeni menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan BIMA Etam di Bontang. Ia menilai kegiatan ini sejalan dengan visi pembangunan Kota Bontang 2025–2029.

“UMKM adalah tulang punggung perekonomian kota kita. Mereka juga berfungsi sebagai jaring pengaman sosial, memberikan lapangan pekerjaan, dan menopang daya beli masyarakat. Dukungan terhadap akses pembiayaan dan peningkatan literasi keuangan seperti ini sangat kami sambut baik,” ujar Neni.

Ia menambahkan bahwa sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan otoritas keuangan menjadi kunci dalam menciptakan iklim usaha yang sehat dan inklusif.

“Pemerintah Kota akan terus mendorong program-program pelatihan, pendampingan usaha, dan fasilitasi pembiayaan agar UMKM kita bisa naik kelas dan bersaing di era baru,” katanya.

Neni juga menyoroti potensi besar produk lokal Bontang sebagai bagian dari ekonomi kreatif dan sektor pariwisata. Menurutnya, UMKM dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan daerah melalui produk unggulan yang layak jual.

“Banyak produk lokal Bontang yang memiliki potensi besar untuk dijadikan oleh-oleh dan produk unggulan daerah. Dengan pendampingan yang tepat, mereka bisa menjadi ujung tombak promosi daerah,” jelasnya.

Kepala Divisi Pengawasan PEPK OJK Kaltimtara Yulianta menjelaskan bahwa BIMA Etam merupakan inisiatif berkelanjutan untuk mendorong inklusi keuangan melalui penguatan sektor UMKM.

“Kita ingin menciptakan ruang yang nyata di mana pelaku usaha bisa terkoneksi langsung dengan lembaga keuangan. Melalui pendekatan ini, kita tidak hanya mendidik, tapi juga memberi solusi konkret,” ucap Yulianta.

Deputi Kepala BI Kaltim Agus Taufik menegaskan bahwa UMKM memiliki peran sentral dalam memperkuat perekonomian lokal, terutama di wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara seperti Bontang.

“BI mendukung penguatan ekosistem UMKM, termasuk melalui pelatihan digitalisasi, integrasi rantai pasok, dan peningkatan kapasitas produksi agar mereka mampu menembus pasar lebih luas,” katanya.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version