Dailykaltim.co, Paser – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Timur memperkuat upaya pengawasan keamanan pangan di sektor perikanan dengan menggelar bimbingan teknis bertajuk “Deteksi Awal Penggunaan Bahan-Bahan Berbahaya pada Bahan Baku Produk Perikanan”. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Dinas Perikanan Kabupaten Paser, Rabu, 18 Juni 2025, dan melibatkan 20 pelaku UMKM berbasis ikan dari berbagai kecamatan.

Sekretaris DKP Kaltim, Saharudin, mewakili Kepala DKP, membuka kegiatan tersebut dengan menekankan pentingnya pengawasan terhadap Unit Pengolahan Ikan (UPI) dan pelaku UMKM dalam menjamin mutu serta keamanan pangan hasil perikanan.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin membekali pelaku usaha dengan keterampilan dan wawasan yang memadai untuk menerapkan standar mutu olahan ikan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI),” ujarnya dalam sambutan.

Ia menyampaikan bahwa pelatihan ini diharapkan tidak hanya memperluas pengetahuan, tetapi juga mendorong pelaku usaha agar lebih semangat dalam meningkatkan kualitas produk olahan ikan yang aman dikonsumsi masyarakat.

Saharudin menegaskan bahwa keamanan pangan harus menjadi prioritas utama, baik untuk produk segar, beku, maupun olahan, guna mencegah risiko penyakit akibat kontaminasi bahan berbahaya.

Sebagai narasumber utama, DKP menghadirkan Hermana dari Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Dalam pemaparannya, Hermana membahas teknik identifikasi bahan berbahaya, metode pengujian sederhana, dan standar mutu produk perikanan sesuai SNI.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Paser, Rudiansyah, menyampaikan apresiasi kepada DKP Kaltim atas penyelenggaraan kegiatan ini. Ia menilai pelatihan tersebut sangat strategis dalam meningkatkan kapasitas pelaku usaha lokal.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Paser, kami menyampaikan terima kasih kepada DKP Provinsi Kaltim. Kegiatan ini mendukung peningkatan kapasitas pelaku usaha dalam mendeteksi sejak dini bahan berbahaya pada bahan baku produk perikanan,” kata Rudiansyah.

Ia menambahkan, kualitas dan keamanan produk menjadi syarat penting agar pelaku usaha bisa menembus pasar nasional maupun ekspor.

“Kami berharap kegiatan ini dapat mendorong praktik usaha yang bertanggung jawab dan memperkuat sinergi antara pelaku usaha dan pemerintah dalam membangun industri perikanan yang sehat dan berdaya saing,” ujarnya.

Rudiansyah juga berharap pelatihan seperti ini dapat digelar secara berkelanjutan dengan materi yang lebih luas, seperti sertifikasi mutu, keamanan rantai dingin, hingga diversifikasi produk.

“Semoga kolaborasi ini menjadi bagian dari komitmen bersama untuk mendukung visi pembangunan daerah, khususnya Paser yang TUNTAS – Tangguh, Unggul, Transformatif, Adil, dan Sejahtera,” tutupnya.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version