Dailykaltim.co, Kukar – Festival Memory Of Yupa 2025 resmi dibuka di Museum Lesong Batu, Muara Kaman, pada Senin malam, 17 November 2025. Pembukaan ditandai dengan pemukulan kentongan oleh Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rendi Solihin bersama Ketua Dewan Pakar Memori Kolektif Bangsa (MKB) Mukhlis Paeni, Plt. Kepala Dinas Kearsipan Kukar Rinda Desianti, Camat Muara Kaman Barliang, dan tokoh budaya Muara Kaman Arsil.

Rangkaian kegiatan festival masih berlangsung hingga Selasa, 18 November 2025, dan mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat setempat. Dalam sambutannya, Plt. Kepala Dinas Kearsipan Kukar Rinda Desianti menegaskan bahwa penyelenggaraan festival menjadi bagian penting dari kampanye registrasi Arsip Prasasti Yupa sebagai kandidat Memori Kolektif Bangsa (MKB).

“Saat ini Arsip Yupa tengah memasuki proses verifikasi usulan MKB tahap kedua. Kita masih menunggu informasi resmi lebih lanjut dari Sekretariatan MKB ANRI. Melalui kegiatan ini, kami berharap dukungan publik semakin kuat agar Arsip Yupa, sebagai bukti peradaban tertua di Nusantara, memperoleh pengakuan nasional yang setara dengan nilai sejarahnya,” ujar Rinda.

Festival ini diawali dengan perjalanan budaya menggunakan kapal Pesut Mahakam dari Tenggarong menuju Muara Kaman. Perjalanan tersebut dirancang sebagai ruang pembelajaran publik yang dipadukan dengan Program Ngapeh On The River, menampilkan narasi sejarah oleh para narasumber budaya dan sejarawan.

“Kami mengajak komunitas untuk bernostalgia bahari, menyusuri sungai yang menjadi jalur utama peradaban masa lalu,” jelas Rinda.

Agenda hari kedua berlangsung dengan berbagai kegiatan budaya, di antaranya Jumba bersama masyarakat, tradisi Nyerawen, serta Story L.A., kolaborasi antara Dinas Kearsipan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Rinda mengajak masyarakat turut serta menjaga dan melestarikan nilai-nilai tradisi lokal.

“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk hadir. Kalau di Tenggarong disebut beseprah, di sini disebut nyerawen. Ini adalah bagian dari melestarikan tradisi lokal yang sarat makna,” ungkapnya.

Lebih dari sekadar pertunjukan budaya, Festival Memory Of Yupa dirancang sebagai sarana edukasi publik tentang pentingnya menjaga arsip dan warisan sejarah daerah.

“Prasasti Yupa bukan sekadar penanda masa lalu, tetapi merupakan identitas, kebanggaan, dan sumber pengetahuan yang harus diwariskan kepada generasi mendatang,” tutup Rinda.

Usai acara pembukaan, Wakil Bupati Rendi Solihin bersama rombongan meninjau Museum Lesong Batu dan melihat langsung Yupa Niraksara, peninggalan Kerajaan Kutai Martapura yang dikenal sebagai kerajaan Hindu tertua di Indonesia.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version