Dailykaltim.co, Samarinda – Kebocoran pipa Perumdam Tirta Kencana di Jalan Nusyirwan Ismail Ringroad II Samarinda ternyata berdampak serius bagi warga sekitar.
Dampaknya adalah terputusnya pasokan air di beberapa wilayah, termasuk Jalan P Suryanata, Jalan Ringroad II-III, Perumahan Graha Indah, Perumahan Bukit Pinang, Jalan Kadrie Oening, dan Jalan A. Wahab Syahranie.
Salah satu warga di Jalan P Suryanata, Gang AL, RT 32, Samarinda, Meri, mengkonfirmasi bahwa dia tidak dapat mengakses air karena terdampak kebocoran pipa PDAM di Jalan Nusyirwan Ismail Ringroad II.
“Air mati sekitar pukul 16.00 WITA,” kata Meri pada Kamis (07/03/2024).
Dia menyatakan bahwa wilayahnya sering mengalami masalah air mati, baik karena kebocoran pipa maupun alasan lain yang mengganggu pasokan air.
“Sering mati, biasanya karena pipa bocor. Terutama di wilayah sini,” jelasnya.
Sebagai ibu rumah tangga, Meri mengeluhkan bahwa ketika air mati, dia kesulitan untuk melakukan aktivitas seperti mandi dan mencuci.
“Ketika ada perbaikan, bisa mati air selama satu atau dua hari,” tambahnya.
Selain itu, Meri juga harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 200 ribu per bulan untuk air bersih dari PDAM. Namun, biaya ini kadang-kadang meningkat ketika terjadi kebocoran pipa.
“Biayanya bisa naik, terutama jika tekanan air tiba-tiba tinggi. Kadang-kadang mencapai Rp 250 ribu,” ungkapnya.
Meri menyatakan bahwa hingga saat ini, dia belum pernah menerima bantuan air gratis dari PDAM. Satu-satunya solusi yang dia miliki adalah menunggu pemulihan pasokan air.
“Sepengetahuan saya, belum pernah menerima bantuan air gratis. Harus menunggu saja,” tegasnya.
Di sisi lain, Asisten Manajer dan Humas Baru Perumdam Tirta Kencana Samarinda, Sendya Ibanez, menjelaskan bahwa pipa yang menghubungkan dari IPA Bendang sedang ditutup sementara untuk keperluan industri karena masih dalam tahap perbaikan, dan sedang dilakukan penyelidikan untuk menemukan penyebab kebocoran.
“Pemberhentian sementara ini akan berlangsung sampai pengerjaan selesai,” kata Sendya pada Kamis (7/3/2024).
Dia menyebutkan bahwa kebocoran pipa tersebut berdampak pada daerah Samarinda Utara, Wahid Hasyim II, dan Sempaja Ujung.
“Penyebabnya kemungkinan besar adalah getaran dari truk yang melintas dengan beban besar, yang menyebabkan pipa pecah. Waktu pengerjaan ditentukan berdasarkan ukuran pipa yang bocor, dan normalisasi kemungkinan akan memakan waktu lama,” katanya.
Hingga saat ini, nilai kerugian masih belum diketahui dan sedang dicek oleh pihak distribusi.
“Kami berupaya memulihkan situasi secepat mungkin,” ujarnya.
Dia meminta kepada masyarakat yang terdampak untuk bersabar karena PDAM sedang berusaha keras untuk menyelesaikan perbaikan pipa.
“Sebagai bantuan sementara, PDAM akan menyediakan tangki air gratis kepada masyarakat yang terkena dampak,” pungkasnya.
[RRI]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.