Dailykaltim.co – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menghadiri acara gelar peralatan penanggulangan bencana di Pantai Boom, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Minggu (14/7/2024). Acara ini diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, bekerja sama dengan BNPB dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dengan tema “Optimalisasi Peralatan Penanggulangan Bencana Dalam Meningkatkan Ketangguhan Masyarakat”.
Dalam acara tersebut, Suharyanto menyampaikan lima arahan penting. Pertama, memastikan ketersediaan logistik dan peralatan yang memadai di daerah. Hal ini krusial untuk memenuhi kebutuhan korban dalam 72 jam pertama setelah bencana di tengah kondisi darurat dan infrastruktur yang rusak.
“Penyiapan logistik dalam fase awal tanggap darurat menjadi hal yang sangat penting ketika terjadi bencana, suatu kawasan bisa terisolir sehingga bantuan logistik permakanan dan peralatan mungkin saja datang terlambat sedangkan golden time upaya penyelamatan adalah 3×24 jam pertama setelah bencana,” jelas Suharyanto.
Kedua, Suharyanto menekankan pentingnya pemeliharaan rutin peralatan untuk memperpanjang usia pakai dan keefektifan peralatan dalam kondisi darurat. Ketiga, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam tata kelola pergudangan logistik agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Arahan keempat adalah menjalin kerjasama dengan stakeholder melalui pembentukan klaster logistik untuk memperkuat koordinasi, ketersediaan, dan distribusi logistik. Terakhir, Suharyanto menyoroti pentingnya digitalisasi sistem manajemen logistik dan peralatan, dengan BNPB telah meluncurkan aplikasi INALOGPAL sesuai amanat Peraturan Presiden No.95/2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). BPBD seluruh Indonesia diwajibkan untuk memasukkan data ketersediaan logistik dan peralatan ke dalam aplikasi ini.
Selain itu, Suharyanto juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap risiko bencana hidrometeorologi kering, seperti kekeringan dan kebakaran hutan, terutama memasuki puncak musim kemarau 2024 di Jawa Timur.
“Saya imbau, mari kita waspada potensi kekeringan dan potensi kebakaran hutan di area pegunungan dan tempat pembuangan akhir sampah. Jangan sampai kejadian kebakaran lahan gunung dan tempat sampah seperti yang terjadi di tahun 2023 terulang kembali,” ujar Suharyanto.
Dalam kesempatan ini, BNPB menyerahkan bantuan operasional berupa Dana Siap Pakai (DSP) sebesar 250 juta rupiah kepada Provinsi Jawa Timur dan masing-masing 200 juta rupiah kepada 23 kabupaten/kota di Jawa Timur. BNPB juga memberikan bantuan logistik dan peralatan kepada Kabupaten Banyuwangi, termasuk pompa besar 23 HP, pompa alkon 6 HP, tenda pengungsi, velbed, dan tandon air.
Acara ini dihadiri oleh Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Deputi Bidang Penanganan Darurat Mayjen TNI Purn. Fajar Setiawan, Deputi Bidang Logistik dan Peralatan Lilik Kurniawan, serta unsur Forkopimda Banyuwangi. Selain itu, acara ini melibatkan semua BPBD di 23 kabupaten/kota di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta perwakilan BPBD se-Indonesia.
[RRI]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.