Dailykaltim.co, Balikpapan –  Pemerintah Kota Balikpapan memperkuat koordinasi lintas sektor dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui Focus Group Discussion (FGD) bertema “Sinergitas Lintas Sektor dalam Efektivitas Program Makan Bergizi Gratis” yang berlangsung di Auditorium Balai Kota Balikpapan, Selasa, 11 November 2025.

Kegiatan tersebut menghadirkan berbagai unsur pemerintahan daerah, instansi vertikal, serta lembaga mitra yang memiliki peran dalam mendukung efektivitas program nasional tersebut.

Sekretaris Daerah Kota Balikpapan, Muhaimin, membuka kegiatan sekaligus menekankan pentingnya kerja sama antarinstansi agar program MBG berjalan optimal dan tepat sasaran.

“Kami menyambut baik kegiatan seperti ini sebagai forum strategis agar program Makan Bergizi Gratis dapat dijalankan sesuai ketentuan dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Program ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan gizi anak sekolah, tetapi juga langkah membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi,” ujar Muhaimin.

Ia menambahkan, keberhasilan program sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, hingga dukungan dunia usaha. Menurutnya, evaluasi dan komunikasi berkelanjutan menjadi kunci untuk memastikan pelaksanaan sesuai standar dan tujuan.

Hingga Oktober 2025, realisasi program MBG di Balikpapan mencapai sekitar 20 persen, dengan 30 ribu siswa telah menerima manfaat. Pemerintah daerah terus berupaya memperluas cakupan layanan dengan menambah satuan pelaksana serta memastikan distribusi makanan dilakukan tepat waktu, higienis, dan bergizi seimbang.

“Kita tidak ingin kejadian-kejadian yang terjadi di daerah lain, terjadi di Balikpapan. Karena itu, sinergi harus terus diperkuat untuk memberikan pelayanan terbaik,” tegasnya.

Muhaimin juga menyoroti sejumlah tantangan teknis, mulai dari keterbatasan tenaga pelaksana, kesiapan dapur produksi, hingga pengawasan higienitas proses memasak yang dilakukan malam hari.

“Teman-teman tenaga kesehatan juga berperan penting memantau proses memasak agar makanan higienis dan sehat, meski mereka juga harus menjalankan tugas pelayanan di pagi hari,” tambahnya.

Meski menghadapi kendala teknis, Pemkot Balikpapan tetap optimistis program MBG akan menjadi investasi jangka panjang dalam membangun generasi muda yang sehat dan berdaya saing.

Sementara itu, Koordinator Badan Gizi Nasional (BGN) Regional Kalimantan Timur, Binti Maulina Putri, menjelaskan bahwa program MBG merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024, yang menyasar kelompok masyarakat berisiko kekurangan gizi, termasuk peserta didik di sekolah umum, madrasah, pesantren, dan pendidikan layanan khusus.

“Tujuan utama program ini adalah meningkatkan asupan gizi dan pengetahuan tentang pola makan sehat di kelompok sasaran, terutama anak-anak yang berisiko mengalami malnutrisi,” jelasnya.

Binti menegaskan, pelaksanaan program MBG memerlukan dukungan berbagai sektor, tidak hanya bidang gizi, tetapi juga pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Ia menilai pengawasan dan evaluasi yang berkelanjutan menjadi penting untuk menjaga kualitas makanan dan efektivitas distribusi.

“Program ini bukan kegiatan jangka pendek, tapi bagian dari misi besar membangun sumber daya manusia berkualitas menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

FGD ini diharapkan menghasilkan rekomendasi konkret untuk memperkuat implementasi program, mulai dari pengadaan bahan pangan hingga proses distribusi dan evaluasi di lapangan.

“Semoga melalui forum ini lahir solusi dan sinergi nyata yang mampu mempercepat terwujudnya program Makan Bergizi Gratis di Balikpapan,” pungkas Muhaimin.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version