Dailykaltim.co – Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Berkat Sukses Makmur Sejahtera (BSMS) mengingatkan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) agar lebih berhati-hati dalam proses pendaftaran. Imbauan ini disampaikan menyusul masih ditemukannya praktik penipuan yang mengatasnamakan perekrutan tenaga kerja ke luar negeri.

Kepala LPK BSMS, Uswatul Khasanah, menegaskan pentingnya mengikuti prosedur resmi dan tidak mudah tergiur tawaran keberangkatan cepat dengan biaya yang tidak masuk akal.

“Kalau ingin aman, ikuti proses yang benar. Jangan tergoda janji manis seperti berangkat cepat dengan biaya tidak masuk akal,” ujarnya.

Ia menjelaskan, proses pemberangkatan PMI yang sah meliputi pelatihan, uji kompetensi, hingga penerbitan Sertifikat Kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Uswatul memaparkan lima tanda umum modus penipuan yang perlu diwaspadai calon PMI:

  1. Pendaftaran hanya daring tanpa pertemuan langsung. Calon PMI diminta mengirim dokumen pribadi seperti KTP dan KK secara online tanpa bertemu pihak penyelenggara.
  2. Biaya pendaftaran tidak wajar. Di Taiwan, misalnya, biaya tanda jadi sebesar NTD20.000 (sekitar Rp10 juta) harus jelas penggunaannya dan tercantum tertulis.
  3. Tidak memiliki kantor resmi. Pendaftaran harus dilakukan langsung di kantor penyedia jasa resmi, bukan melalui media sosial.
  4. Tidak terdaftar di Kementerian Ketenagakerjaan. Perusahaan yang sah wajib memiliki izin resmi yang dapat dicek di situs Kemnaker.
  5. Potongan gaji tidak transparan. Di Hong Kong dan Singapura umumnya tanpa potongan gaji, sedangkan di Taiwan masih berlaku potongan yang harus diinformasikan sejak awal.

“Kalau dari awal tidak dijelaskan, ujung-ujungnya PMI bisa kena potong tanpa tahu alasannya,” jelas Uswatul.

Ia juga mengingatkan, keputusan menjadi PMI tidak boleh diambil secara terburu-buru.

“Kalau niat belum bulat, jangan berangkat. Pelajari dengan serius, ikuti pelatihan dengan tekun,” katanya.

Menurutnya, banyak korban penipuan berasal dari calon PMI yang ingin cepat berangkat tanpa memeriksa legalitas dan prosedur.

“Kalau ada yang menawarkan biaya murah tapi cepat berangkat, itu sangat mencurigakan,” ujarnya.

Uswatul berharap masyarakat memprioritaskan keselamatan dan memastikan keberangkatan dilakukan secara legal.

“Lebih baik teliti dari awal, agar aman sampai akhir. Jangan sampai berangkat tapi tidak tahu siapa yang memberangkatkan,” pungkasnya.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version