Dailykaltim.co, Kutim – Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Desa Sawit Indonesia (DPP ADeSI) melakukan audiensi dengan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto. Pertemuan ini juga dihadiri oleh Staf Khusus Menteri Yahdil Harahap dan Direktur Pengembangan Produk Unggulan Desa dan PDT M Fachri.

Ketua Umum DPP ADeSI, Zeky Hamzah, menjelaskan bahwa ADeSI dibentuk untuk mendukung pembangunan desa berbasis sawit serta menjadi wadah dalam mengatasi masalah yang dihadapi desa-desa perkebunan sawit, seperti konflik lahan dan kesulitan menjalin kemitraan dengan perusahaan sawit.

“ADeSI dibentuk untuk memperkuat pengembangan potensi pembangunan desa berbasis sawit. Selain itu, ADeSI juga berfungsi sebagai wadah untuk mengurai banyak persoalan yang dihadapi desa-desa di wilayah perkebunan sawit,” ungkap Zeky, yang juga merupakan Kepala Desa Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur.

Zeky menyebutkan bahwa saat ini terdapat sekitar 16.800 desa sawit di Indonesia, dan 400 di antaranya telah bergabung dalam ADeSI. Selain itu, asosiasi ini telah membentuk enam Dewan Pimpinan Wilayah di tingkat provinsi dan 16 Dewan Pimpinan Daerah di tingkat kabupaten. Zeky juga mengundang Menteri Yandri untuk menjadi Penasehat ADeSI dan mengunjungi Desa Tepian Langsat sebagai contoh desa yang aktif mengelola sumber daya berbasis tata ruang, termasuk hutan, lahan pangan, dan konservasi lingkungan.

Direktur Pengembangan Produk Unggulan Desa dan PDT, M Fachri, menambahkan bahwa ADeSI adalah satu-satunya asosiasi desa yang fokus pada potensi sawit dan memainkan peran penting dalam pemberdayaan masyarakat desa perkebunan.

“Desa-desa ini berkumpul karena memiliki potensi dan masalah yang sama. Dengan wadah ini, kami berharap bisa mereplikasi kisah sukses dari satu desa ke desa lainnya,” jelasnya.

Menteri Yandri Susanto merespons positif dan memberikan apresiasi terhadap ADeSI. Ia menyatakan kesediaannya untuk menjadi Ketua Dewan Penasehat ADeSI dan berencana mengunjungi Desa Tepian Langsat untuk melihat langsung potensi desa tersebut.

Yandri juga memberikan arahan agar ADeSI mengembangkan produk turunan sawit melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), mencakup bidang pangan hingga kosmetik.

“Produk turunan ini bisa dijadikan beragam usaha yang dapat dikelola oleh Bumdes, dari pangan hingga kosmetik. Dengan hilirisasi sawit, kami bisa mengembangkan energi baru dan terbarukan, serta menjaga harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit agar tetap stabil,” jelasnya.

Di akhir pertemuan, Yandri menyatakan ketertarikannya untuk melihat langsung keberhasilan desa dalam membangun kemitraan usaha sawit.

“Saya ingin melihat seperti apa keberhasilannya dalam membantu warga,” katanya.

Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dan desa dalam mengelola sektor sawit yang berkelanjutan.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version