Dailykaltim.co, Mahulu – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) mempercepat langkah mitigasi dampak musim kemarau dengan memanfaatkan secara optimal Subsidi Ongkos Angkut (SOA). Instrumen ini dinilai strategis untuk menjaga distribusi logistik ke wilayah perbatasan yang terdampak kekeringan.

Wakil Bupati Mahulu, Yohanes Avun, menegaskan pentingnya langkah cepat tersebut dalam rapat konsultasi lanjutan penanganan musim kemarau yang digelar pada Selasa, 29 Juli 2025. Rapat ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan daring yang dilakukan sebelumnya pada Jumat malam.

“Syukur, SK Siaga Darurat sudah keluar. Langkah selanjutnya, kita maksimalkan dana SOA. Bagian Ekonomi segera berkoordinasi dengan pemilik toko di Hulu Riam agar stok barang tetap terjaga. Ongkos angkut akan ditanggung pemerintah, jangan diberi syarat yang rumit. Yang penting barang cepat sampai ke masyarakat dan harga tetap stabil karena biaya angkutnya dibantu pemerintah,” ujar Yohanes Avun dalam rapat yang berlangsung di ruang kerjanya.

Menurut dia, penetapan status siaga darurat memungkinkan pemerintah daerah menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) serta membuka akses izin pemanfaatan SOA. Instrumen ini diharapkan menjadi solusi distribusi bahan pokok ke desa-desa terpencil yang selama ini terkendala akses.

Selain penggunaan SOA, Yohanes juga mengusulkan agar bantuan sembako dari pemerintah provinsi maupun pusat bisa langsung disalurkan ke wilayah terdalam seperti Long Lunuk dan Tiong Ohang. Pengiriman langsung menggunakan helikopter dinilai lebih efektif dibanding pengumpulan di Ujoh Bilang.

“Kalau barang hanya menumpuk di Ujoh Bilang, distribusinya akan lambat dan masyarakat di hulu tetap kesulitan. Jadi, kita minta distribusi langsung ke desa sasaran dengan dukungan TNI/Polri yang punya helikopter, agar cepat sampai,” katanya.

Wabup menambahkan, apabila stok bantuan tidak mencukupi, maka Pemkab Mahulu siap menggunakan dana BTT untuk pengadaan barang kebutuhan pokok secara langsung. Prioritas utama tetap pada distribusi yang lancar dan harga yang stabil di tingkat masyarakat.

“Kalau kebutuhan barang bantuannya dari Provinsi, maka kita hanya perlu menyiapkan daftar kebutuhan di dua kecamatan terdampak. Distribusinya yang kita pastikan lancar. Dengan langkah ini, masyarakat tetap mendapat barang pokok dengan harga wajar meskipun musim kemarau,” ujar Yohanes.

Rapat tersebut juga dihadiri oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Agustinus Teguh Santoso, serta sejumlah kepala perangkat daerah yang terkait langsung dalam penanganan dampak kemarau di wilayah perbatasan Mahulu.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version