Dailykaltim.co, Samarinda – Dalam upaya mengantisipasi potensi bencana akibat curah hujan yang meningkat, Pemerintah Kota Samarinda menggelar diseminasi terkait rencana tindak darurat Bendungan Lempake. Acara yang digelar pada Rabu (23/10/2024) ini diinisiasi oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV dan menjadi forum penting untuk membahas langkah antisipatif dalam menghadapi ancaman limpasan besar dari bendungan tersebut.

Kepala BWS Kalimantan IV Samarinda, Yosiandi Radi Wicaksono, dalam laporannya menjelaskan bahwa diseminasi ini dilakukan untuk mengantisipasi bahaya yang bisa terjadi akibat limpasan besar dari Bendungan Lempake, terutama jika intensitas hujan yang tinggi menyebabkan rembesan air yang berpotensi menimbulkan banjir di Samarinda.

“Jadi materi yang kita bahas hari ini terkait rencana tanggap darurat terhadap potensi bahaya dari bendungan apabila terjadi limpasan yang cukup besar apabila terjadi intensitas hujan yang tinggi,” ujarnya.

Konsultan dari PT Ika Adya Perkasa, Jehan Bramantyo, menambahkan bahwa diseminasi ini juga bertujuan untuk memastikan kesiapan antara pengelola bendungan dan Pemerintah Daerah dalam penanganan darurat.

“Sehingga lewat momentum diskusi hari ini kita bisa mengenali secara dini permasalahan yang mengancam keamanan bendungan dengan mempercepat respons dan melakukan upaya pencegahan,” tuturnya.

Plt Wali Kota Samarinda, Rusmadi, yang membuka acara tersebut memberikan apresiasi kepada BWS Kalimantan IV atas kajian yang telah dilakukan, meskipun lebih berfokus pada penanggulangan bencana. Ia berharap kajian di masa mendatang bisa mencakup aspek yang lebih menyeluruh.

“Saya tetap memberikan apresiasi terhadap kajian hari ini karena setidaknya sudah memberikan informasi terkait area terdampak apabila terjadi bencana,” katanya.

Mengacu pada pengalaman banjir besar di tahun 1998, Rusmadi menegaskan bahwa Pemkot Samarinda harus belajar dari kejadian tersebut dengan melakukan langkah-langkah antisipatif. Menurutnya, jika bencana terjadi, lima kecamatan di Samarinda akan terdampak.

“Kerugian bisa mencapai Rp 1,1 triliun dari hancurnya infrastruktur dan dampak ekonomi yang mengganggu warga di lima kecamatan,” jelasnya.

Rusmadi menekankan pentingnya peran Bendungan Lempake dalam berbagai aspek, termasuk sebagai pengendali banjir, penyediaan air baku, dan irigasi bagi persawahan di Samarinda.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube

Exit mobile version