Dailykaltim.co, Penajam – Penajam Paser Utara (PPU) kembali dipercaya untuk menjadi tuan rumah Festival Harmoni Budaya Nusantara (FHBN) 2024, sebuah acara besar yang tidak hanya merayakan kekayaan budaya Indonesia tetapi juga mengusung makna penting dalam menjaga persatuan bangsa dan melestarikan kearifan lokal.
Di tengah pesatnya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), acara ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya di daerah-daerah penyangga.
Pemilihan PPU sebagai lokasi FHBN 2024 bukanlah tanpa alasan. Sebagai daerah yang berada dalam posisi strategis, PPU berperan sebagai penyangga utama IKN dan pintu gerbang menuju ibu kota baru Indonesia.
Hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK, Woro Srihastuti. Menurut Woro, penyelenggaraan FHBN di PPU merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat peran daerah ini dalam pembangunan nasional sekaligus memastikan budaya dan masyarakat lokal tetap terjaga di tengah perubahan besar yang dibawa oleh pembangunan IKN.
“Alasan kuat kenapa kita melakukannya di sini juga karena PPU ini menjadi daerah penyangga IKN. Artinya, PPU ini harapannya menjadi daerah yang maju juga serta nantinya menjadi serambi atau pintu masuk IKN,” ujar Woro, menekankan pentingnya peran PPU sebagai penjaga pintu gerbang menuju IKN.
Dalam kesempatan tersebut, Woro juga menyoroti dampak besar dari pembangunan IKN terhadap wilayah sekitarnya, termasuk PPU. Meskipun pembangunan fisik membawa perubahan yang signifikan, Woro menegaskan bahwa hal itu tidak boleh memutus masyarakat lokal dari akar budayanya.
Sebaliknya, pembangunan dan pelestarian budaya harus berjalan seiringan. Menurut Woro, ini adalah kunci untuk menjaga agar masyarakat setempat tetap merasa terhubung dengan tradisi mereka, meski di tengah modernisasi.
“Kami ingin memastikan budaya-budaya yang ada di sini, termasuk manusianya, jangan sampai terserabut dengan adanya pembangunan IKN. Itu yang kita harapkan,” tambahnya.
FHBN 2024 dihadirkan sebagai langkah nyata untuk menciptakan keseimbangan antara pembangunan fisik dan pelestarian budaya. Festival ini tidak hanya menjadi ajang untuk menampilkan seni dan budaya, tetapi juga menjadi wadah yang memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa di tengah keberagaman.
Woro menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari gerakan besar untuk merawat jati diri bangsa dan memperkuat karakter nasional di tengah derasnya arus globalisasi dan modernisasi.
“Jadi tujuan kami melakukan Festival Harmoni Budaya 2024 ini adalah untuk menjaga kesatuan serta persatuan bangsa kita, sekaligus melestarikan budaya. Ini merupakan bagian dari pergerakan revolusi mental kita untuk memastikan jati diri bangsa kita tidak tercabik-cabik,” ujarnya.
Woro menambahkan bahwa FHBN 2024 juga merupakan bagian dari gerakan revolusi mental yang bertujuan untuk memperkuat karakter dan identitas bangsa di tengah tantangan zaman. Di era globalisasi, nilai-nilai lokal seringkali terpinggirkan, dan melalui festival ini, Woro berharap masyarakat dapat kembali menghargai akar budaya mereka.
“Ini yang kami ingin perkuat dan sampaikan di Festival Harmoni Budaya ini,” tandasnya.
Dengan demikian, FHBN 2024 menjadi bukti bahwa PPU tidak hanya berperan sebagai daerah penyangga dalam konteks pembangunan fisik IKN, tetapi juga sebagai pusat pelestarian dan promosi budaya Nusantara yang kaya dan beragam.
[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.