Dailykaltim.co, Penajam – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Safwana, menyoroti keterbatasan armada pengangkut sampah di dua kawasan dengan timbulan sampah tertinggi, yakni Kecamatan Babulu dan Kelurahan Petung. Ia menyebut, keterbatasan armada membuat efisiensi pengangkutan menjadi tantangan besar yang terus berulang setiap hari.

“Kita ini kan seperti di wilayah Babulu dan Petung, kan kurang armadanya,” ujar Safwana saat ditemui di kantornya, belum lama ini.

Kondisi ini diperparah oleh meningkatnya volume sampah dari kegiatan pasar, permukiman padat, dan aktivitas harian warga. Di Pasar Petung, misalnya, jumlah sampah yang dihasilkan bisa mencapai titik kritis setiap hari, sehingga memaksa DLH untuk melakukan pengangkutan hingga tiga kali dalam satu hari penuh.

“Kita selama ini beberapa kali mengambil timbulan di sana, karena timbulannya luar biasa,” katanya.
“Jadi kami harus angkut setiap hari sampai habis. Misalnya di Pasar Petung itu kan banyak itu, bisa sampai tiga kali ambil,” lanjutnya.

Wilayah Babulu sendiri, yang cukup luas dan memiliki penyebaran permukiman yang tersebar, saat ini hanya dilayani oleh tiga unit armada pengangkut sampah. Jumlah ini jauh dari mencukupi, apalagi jika memperhitungkan pertambahan volume sampah yang konstan setiap harinya.

“Kalau di Babulu itu hanya ada tiga unit armada yang melakukan pengambilan timbulan sampah,” ucap Safwana.

Kondisi ini menyebabkan ritme kerja menjadi sangat padat dan beban kerja armada meningkat drastis. Ironisnya, dari total 17 unit armada pengangkut yang saat ini dimiliki DLH PPU, sebagian besar sudah dalam kondisi tua dan tak lagi prima. 

Pengadaan terakhir dilakukan beberapa tahun lalu, sehingga penurunan performa mulai terlihat dari sisi daya angkut, efisiensi bahan bakar, hingga ketahanan operasional.

“Tetapi dari 17 armada yang kami punya, kondisinya terbatas karena sudah lama pengadaan kami itu,” katanya.

Keterbatasan ini mendorong DLH untuk terus mengusulkan penambahan armada setiap tahun, baik melalui APBD maupun skema bantuan keuangan dari provinsi maupun pusat. Upaya itu bukan semata soal menambah jumlah kendaraan, tetapi juga bagian dari skema besar dalam reformasi pengelolaan sampah berbasis kawasan.

“Makanya tiap tahun kami usulkan penambahan armada itu,” tegas Safwana.

[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]

*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version