Dailykaltim.co, Penajam – Meski tren penurunan kasus malaria terus menunjukkan arah positif di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Dinas Kesehatan setempat belum ingin berpuas diri. Salah satu tantangan yang masih menjadi pekerjaan rumah adalah penanganan sisa kasus malaria lokal (indigenous), yang menjadi kunci bagi percepatan eliminasi penyakit menular tersebut di wilayah ini.

Penata Kelola Layanan Kesehatan Dinas Kesehatan PPU, Harjito Ponco Waluyo, menjelaskan bahwa mayoritas kasus yang tercatat hingga pertengahan 2025 sebenarnya berasal dari luar wilayah administratif PPU.

“Sebenarnya kasus ini memang banyak yang masuk di wilayah perbatasan Paser. Jadi sekitar 60 persen dari 83 kasus malaria itu sebenarnya masuk wilayah Paser, tetapi akses berobatnya di faskes kita dan tercatat ke kita,” ujar Harjito.

Fenomena ini bukan hal baru. Wilayah perbatasan antara PPU dan Kabupaten Paser memiliki tingkat mobilitas penduduk yang cukup tinggi. Banyak warga dari daerah perbatasan lebih memilih fasilitas kesehatan di PPU yang dianggap lebih mudah diakses. Alhasil, meski lokasi penularan berada di luar kabupaten, data pencatatan masuk dalam sistem surveillance kesehatan PPU.

Meski begitu, Harjito menegaskan bahwa fokus utama Dinkes PPU tetap menyasar penyelesaian kasus malaria indigenous yang terjadi dalam batas wilayah administratif mereka. Ini penting bukan hanya untuk aspek pengendalian, tetapi juga sebagai prasyarat menuju status eliminasi malaria di tingkat nasional.

“Tetapi, kita masih ada kasus Malaria Indigenous yang harus kita selesaikan,” katanya.

Menurutnya, penghapusan malaria indigenous akan menjadi indikator keberhasilan daerah dalam memutus rantai penularan lokal. Untuk itu, Dinas Kesehatan terus mengintensifkan upaya surveilans aktif, edukasi masyarakat, serta dukungan terhadap sarana dan prasarana pencegahan malaria, seperti pembagian kelambu, penggunaan alat diagnostik cepat (RDT), serta pemberantasan vektor.

“Harapannya di tahun 2026 nanti kita tidak ada kasus Malaria Indigenous lagi. Sehingga nanti bisa menuju percepatan eliminasi malaria,” ucapnya.

[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version