Dailykaltim.co, Penajam – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kembali mengadakan Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi untuk kualifikasi Petugas K3 Konstruksi dan Tukang Bangunan Gedung. Kegiatan ini berlangsung serentak pada 19–21 Agustus 2025 di tiga lokasi, yakni Hotel Ika Petung, Desa Api-Api, dan Desa Sri Raharja, Kecamatan Sepaku. Sebanyak 95 peserta dari berbagai wilayah di PPU ikut serta dalam program ini.
Pembukaan resmi dilakukan oleh Bupati PPU, Mudyat Noor, bersama Kepala Bidang Bina Konstruksi DPUPR-PERA Provinsi Kalimantan Timur, Sri Rejeki, pimpinan Pusat Pembinaan Pelatihan dan Sertifikasi Mandiri Kaltim, Plt. Kepala Dinas PUPR PPU, para instruktur, serta peserta.
Dalam sambutannya, Bupati Mudyat Noor menegaskan bahwa sertifikasi merupakan kebutuhan mendesak bagi tenaga kerja konstruksi di tengah persaingan global.
“Sertifikasi ini adalah langkah maju. Jangan dianggap hanya formalitas, tetapi jadikan sebagai pemicu semangat untuk berkembang. Dengan sertifikasi, keterampilan dan kemampuan para pekerja bisa terasah sehingga siap bersaing di dunia kerja,” ujarnya.
Mudyat menambahkan, sertifikasi tidak hanya memperkuat kompetensi, tetapi juga menjamin mutu pekerjaan, keselamatan kerja, serta meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal. Ia menekankan bahwa integritas menjadi faktor penentu keberhasilan.
“Selain kompetensi dan sertifikasi, hal yang paling utama adalah kejujuran. Dengan kejujuran kita akan dipercaya, dan ketika sudah dipercaya, peluang akan terbuka luas dengan sendirinya,” tambahnya.
Plt. Kepala Dinas PUPR PPU, Muhajir, mengungkapkan masih terdapat kesenjangan kompetensi di bidang konstruksi. Berdasarkan data, sekitar 45 persen tenaga kerja konstruksi kualifikasi operator maupun teknisi/analis di PPU belum memiliki sertifikat kompetensi.
Kondisi ini menjadi tantangan sekaligus pendorong bagi pemerintah daerah untuk mempercepat pelaksanaan pelatihan dan sertifikasi secara berkelanjutan. Terlebih, PPU berperan sebagai salah satu wilayah penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Harapannya dengan sertifikasi ini, tenaga kerja lokal dapat naik jenjang, dari sebelumnya hanya sebagai asisten pembantu menjadi petugas kompeten yang diakui secara resmi. Dengan skill yang terus dikembangkan, mereka bisa lebih mandiri dan siap bersaing,” jelas Muhajir.
Melalui program ini, Pemkab PPU berharap dapat mencetak tenaga kerja konstruksi yang terampil, tangguh, berdaya saing, sekaligus berintegritas. Dengan keterampilan yang diakui secara resmi, tenaga kerja lokal diharapkan mampu menghadapi tantangan pembangunan, terutama dalam mendukung pertumbuhan IKN.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.