Dailykaltim.co – Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali meningkat dengan terjadinya erupsi yang menghasilkan kolom letusan setinggi 900 meter di atas puncak pada Selasa dini hari (24/12/2024). Erupsi ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang dan masyarakat di sekitar kawasan gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa tersebut.

“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Selasa, 24 Desember 2024, pukul 00.09 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 900 meter di atas puncak atau 4.576 meter di atas permukaan laut,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian.

Sigit menjelaskan bahwa kolom abu terpantau berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan bergerak ke arah barat laut. Aktivitas ini tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 150 detik.

Laporan pengamatan kegempaan selama 24 jam pada Senin (23/12/2024) menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan. Tercatat 55 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 11-22 mm dan durasi gempa 64-160 detik. Selain itu, terdapat satu kali guguran dengan amplitudo 4 mm dan durasi gempa 125 detik, serta sembilan kali gempa embusan dengan amplitudo 2-9 mm dan durasi 40-82 detik.

Gunung api tertinggi di Pulau Jawa ini juga mencatat tiga kali gempa harmonik dengan amplitudo 5-12 mm, satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 20 mm, dan enam kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 6-36 mm.

Sigit menegaskan bahwa status Gunung Semeru masih berada di level waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan beberapa rekomendasi penting. Masyarakat dilarang beraktivitas di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan dalam radius delapan kilometer dari puncak.

Di luar jarak tersebut, aktivitas tidak diperbolehkan dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terkena awan panas dan aliran lahar yang dapat meluas hingga 13 kilometer dari puncak.

“Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” ujarnya.

Selain itu, masyarakat diminta untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan juga perlu diwaspadai.

Dengan kondisi aktivitas vulkanik yang masih tinggi, masyarakat di sekitar kawasan Gunung Semeru diimbau untuk selalu waspada dan mematuhi arahan dari pihak berwenang demi keselamatan bersama.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version