Dailykaltim.co – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong peningkatan konsumsi ikan di Sumatera Selatan melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Program ini menyasar kelompok rentan stunting seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan perempuan yang baru menikah di Palembang dan Banyuasin, menyusul masih rendahnya minat anak-anak mengonsumsi ikan.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Tornanda Syaifullah menyatakan, gerakan ini juga bertujuan mengubah persepsi negatif terhadap ikan yang berkembang di masyarakat.

“Mungkin karena adanya anggapan lama bahwa makan ikan bisa menyebabkan cacingan, ini adalah pola pikir yang harus kita ubah bersama,” ujar Tornanda dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, 2 Juli 2025.

Mengacu pada data Kementerian Kesehatan, Tornanda menyebut prevalensi stunting secara nasional pada 2024 tercatat sebesar 19,8 persen. Di Sumatera Selatan, angka stunting mencapai 15,9 persen, sementara di Kabupaten Banyuasin lebih tinggi, yakni 20,4 persen berdasarkan data 2023.

“Ini menjadi tugas kita bersama untuk menurunkan angka tersebut, salah satunya dengan bangga dan gemar makan ikan,” ujarnya.

Sebagai salah satu daerah penghasil ikan di Sumatera Selatan, Banyuasin dinilai potensial untuk mengembangkan kawasan Kampung Nelayan atau Budidaya Merah Putih (KNMP). Tornanda berharap program tersebut bisa segera terealisasi.

“Tentunya dengan memenuhi seluruh persyaratan yang telah ditetapkan dan sudah disampaikan oleh pemerintah terkait, termasuk oleh Bu Cici (anggota Komisi IV DPR),” katanya.

Anggota Komisi IV DPR RI Kartika Sandra Desi turut menyampaikan dukungan terhadap program Gemarikan. Legislator dari daerah pemilihan Sumatera Selatan ini mengakui, stigma terhadap ikan masih kerap ditemui.

“Warga Sumsel, dari melek mata sampai tidur, kami ini memang gemar makan ikan. Hanya saja, yang paling senang makan ikan biasanya adalah yang sudah berusia, seperti kita-kita ini,” ujarnya.

Kartika menjelaskan bahwa ikan memiliki banyak keunggulan, mulai dari harga yang lebih terjangkau hingga kandungan gizi seperti omega-3, protein, serta vitamin yang baik untuk perkembangan otak dan tulang anak.

Ia mendorong agar Kabupaten Banyuasin dapat menjadi percontohan Kampung Nelayan Budidaya.

“Ini akan sangat membantu mendukung program Gemarikan di Banyuasin. Maka dari itu, Pak Bupati dan semua pihak yang hadir, kami mohon dukungan penuh agar Banyuasin bisa menjadi Kampung Nelayan Merah Putih,” ucapnya.

Dalam rangkaian safari Gemarikan, KKP juga menyalurkan 500 paket produk perikanan di setiap lokasi. Paket tersebut dibagikan kepada kelompok rentan stunting seperti ibu hamil, menyusui, dan balita. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan konsumsi ikan, tetapi juga mendorong penguatan pasar bagi pelaku usaha kecil di sektor perikanan, khususnya di hilir.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa program Gemarikan menjadi salah satu instrumen untuk meningkatkan konsumsi ikan nasional. Selain memperbaiki status gizi masyarakat, gerakan ini diharapkan turut mendukung kesejahteraan nelayan dan pembudidaya.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version