Dailykaltim.co, Penajam – Isu penanganan sampah tak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah daerah. Hal itu disampaikan Anggota Komisi III DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Jhon Kenedy, menanggapi tantangan dalam pengelolaan bank sampah dan sistem pengurangan sampah di tingkat rumah tangga.

“Memang harus mulai dari kesadaran, sebenarnya. Jadi kalau semuanya persoalan dilemparkan kepada pemerintah, juga akan sulit. Daerahnya juga tidak akan maju,” ujarnya.

Menurut Jhon, keterbatasan anggaran menjadi alasan mengapa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi penting dalam persoalan lingkungan, terutama dalam pengelolaan sampah.

“Kalau persoalan sampah ini kita serahkan kepada pemerintah, kan kemampuan pemerintah ini terbatas karena alokasinya harus dibagi. Ada batasan,” katanya menambahkan.

Ia menekankan bahwa program bank sampah dan pemilahan dari sumber hanya akan berhasil jika masyarakat turut aktif. Pemerintah bisa menyediakan infrastruktur dan regulasi, tetapi tanpa dukungan partisipatif dari warga, sistem tersebut tidak akan berjalan optimal.

“Makanya saya bilang, masyarakat harus bersatu padu mendukung programnya pemerintah,” tegasnya.

Kesadaran warga untuk memilah sampah organik dan anorganik dari rumah menjadi langkah awal yang krusial. Selain mengurangi beban Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), praktik itu juga berpotensi menghasilkan nilai ekonomi jika dikelola melalui sistem bank sampah.

Namun, ia juga mengingatkan agar kehadiran bank sampah tidak dianggap sebagai solusi instan. Tanpa edukasi dan dorongan dari pemerintah maupun sekolah-sekolah, perubahan perilaku akan sulit diwujudkan.

“Masyarakat juga harus sadar bagaimana sampah ini dikelola dengan bagus,” pungkasnya.

[RRI | ADV DPRD PPU]

*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version