Dailykaltim.co, Kutim – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutai Timur, bekerja sama dengan BKKBN Kaltim, menyelenggarakan Diseminasi Stunting Semester I Tahun 2024 di Aula Teras Belad pada Senin (9/9/2024). Acara ini dibuka oleh Sekretaris Bappeda Kutim, Syaiful, didampingi Plt Sekretaris DPPKB Kutim, Mustika, serta menghadirkan narasumber dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kutim, Hendri Casanova, dan Ns Masdar John dari BKKBN Kaltim.

Plt Sekretaris DPPKB Kutim, Mustika, menekankan pentingnya diseminasi ini sebagai langkah dalam memahami dan mengevaluasi masalah stunting di Kutim secara menyeluruh.

“Diseminasi menjadi langkah penting dalam mengaudit kasus stunting, mengidentifikasi risiko, serta mengevaluasi efektivitas program-program yang sudah berjalan,” ujarnya.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk menemukan risiko potensial penyebab langsung dan tidak langsung terjadinya stunting, baik pada calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca persalinan, maupun pada baduta dan balita. Mustika menambahkan bahwa hasil audit ini akan membantu memperbaiki sistem pelayanan kesehatan dan manajemen pendampingan keluarga untuk menangani stunting.

Sementara itu, Hendri Casanova dari TPPS Kutim menegaskan bahwa audit kasus stunting dilakukan untuk mengetahui penyebab utama risiko stunting dan memberikan rekomendasi perbaikan tata laksana serta pencegahan di masa depan.

“Hasil audit ini akan memberikan rekomendasi penanganan dan pencegahan stunting serta memastikan pemantauan dan evaluasi yang tepat.” tegasnya.

Berdasarkan data e_PPGBM per Juni 2024, jumlah anak stunting di Kutim bervariasi di setiap kecamatan. Muara Bengkal tercatat memiliki kasus tertinggi dengan 224 anak stunting, sementara Batu Ampar memiliki kasus paling sedikit dengan 5 anak.

Untuk mempercepat penanganan stunting, TPPS Kutim menggunakan pendekatan “5 Pasti”, yang meliputi memastikan penentuan target sasaran yang tepat, memastikan setiap keluarga target mendapatkan intervensi, hingga pelaksanaan program yang tercatat dan terlapor dengan baik.

Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas penanganan stunting di Kutai Timur dan mengurangi angka stunting di masa mendatang.

[UHD]

*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version