Dailykaltim.co, Bontang – Pemerintah Kota Bontang mulai menyusun dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Tahun 2025–2029 sebagai upaya memperkuat ketahanan daerah terhadap potensi ancaman bencana. Proses penyusunan itu diawali lewat diskusi terfokus atau Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang pada Senin pagi, 16 Juni 2025, di pendopo rumah jabatan Wali Kota.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Lukman, yang mewakili Wali Kota Bontang, membuka forum tersebut dengan menegaskan urgensi dokumen RPB sebagai landasan strategis menghadapi bencana, baik bersifat alamiah, non-alam, maupun ancaman teknologi di kawasan industri.

“RPB menjadi sangat penting karena berisi pembagian tugas lintas sektor, alur koordinasi, serta rencana aksi yang jelas dalam menghadapi potensi bencana,” ujar Lukman di hadapan peserta dari unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), perwakilan OPD, Kepala Pelaksana BPBD Kaltim Agus Tiannur, dan Kepala BPBD Bontang Usman.

Lukman menyampaikan bahwa RPB menjadi bagian penting dari misi pembangunan Kota Bontang sebagai kota industri dan jasa yang maju, sejahtera, serta berkelanjutan. Ia menilai penyusunan dokumen ini mendukung penguatan infrastruktur wilayah yang tangguh terhadap risiko bencana, sekaligus menempatkan Bontang sebagai mitra strategis Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Penyusunan RPB ini mendukung misi pemerintah untuk memperkuat infrastruktur kewilayahan yang tangguh terhadap bencana,” tambahnya.

Melalui FGD ini, Pemkot Bontang menargetkan lahirnya dokumen kebijakan yang tidak hanya komprehensif, tetapi juga aplikatif. Dokumen tersebut diharapkan menjadi acuan teknis penanganan bencana yang dapat diturunkan menjadi sejumlah kebijakan turunan.

“Harapannya akan tersusun dokumen yang aplikatif, termasuk turunan kebijakan seperti Rencana Kontingensi (Renkon), Rencana Operasi, dan Rencana Pemulihan. Semua ini akan saling melengkapi dalam satu siklus manajemen penanggulangan bencana,” jelasnya.

Ia juga menyebutkan bahwa penguatan sistem penanggulangan bencana di Bontang berpotensi memberi dampak positif bagi daerah sekitar seperti Kutai Timur dan Kutai Kartanegara, yang berada di wilayah penyangga.

FGD ini memperkuat komitmen Pemkot Bontang dan para pemangku kepentingan dalam membangun kota yang aman, tangguh, dan siap menjadi gerbang ekonomi baru di era IKN.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version