Dailykaltim.co, Samarinda –  Pemerintah Kota Samarinda menargetkan penandatanganan kontrak kerja sama proyek pengembangan RSUD I.A Abdul Moeis selesai pada September atau Oktober 2025. Proyek ini merupakan inisiatif strategis yang dikerjakan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), dan telah menempuh proses panjang selama tiga tahun.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyampaikan hal tersebut saat membuka workshop pembiayaan proyek KPBU RSUD I.A Abdul Moeis. Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 28 Juli 2025, di kantor pusat Bank Kaltimtara, Jalan Jenderal Sudirman, turut membahas aspek bankability sebagai bagian dari proses lelang.

Menurut Andi Harun, proyek saat ini telah memasuki fase aanwijzing dan pelelangan, yang menjadi tahapan krusial dalam menentukan keberlanjutan dan kelayakan investasi proyek secara keseluruhan.

Ia menekankan bahwa forum workshop menjadi wadah penting bagi seluruh pemangku kepentingan untuk memahami struktur pendanaan dan rencana teknis proyek secara komprehensif sebelum memasuki tahap finalisasi kontrak kerja sama.

“Kalau hasilnya bagus, hampir dipastikan kesepakatan akan positif terus. Ini penting supaya pembangunan RS Abdul Moeis lancar,” ujar Andi Harun.

Lebih lanjut, Andi Harun menjelaskan bahwa Pemerintah Kota telah menjadwalkan pertemuan final yang akan melibatkan investor, kontraktor, serta seluruh pihak terkait. Pertemuan ini bertujuan untuk melakukan verifikasi akhir guna memastikan kesiapan semua elemen sebelum kontrak kerja sama ditandatangani secara resmi.

Langkah ini dinilai krusial untuk menjaga momentum serta memastikan proyek pengembangan RSUD I.A Abdul Moeis berjalan sesuai jadwal dan mencapai target pelayanan kesehatan yang diharapkan masyarakat Samarinda.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version