Dailykaltim.co, Kubar – Berdasarkan data kasus katarak di Kutai Barat (Kubar), setiap minggunya ada 11 pasien yang harus menjalani operasi. Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya kehadiran dokter mata di daerah tersebut untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan, khususnya untuk operasi katarak. Hal ini disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Kaltim Kaltara,  Eka Falentina Wati dalam kegiatan operasi katarak gratis yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Kubar, Kamis (1/8) lalu.

Eka Falentina Wati menyampaikan terima kasih karena Perdami Kaltim-Kaltara diberi kesempatan untuk pertama kalinya berkunjung ke Kubar dalam rangka membantu operasi katarak gratis.

“Pekerjaan utama Perdami adalah untuk meningkatkan kesehatan mata masyarakat. Oleh sebab itu, targetnya adalah operasi agar masyarakat bisa bebas dari gangguan kesehatan mata. Penyebab kebutaan tertinggi di Indonesia adalah katarak,” kata Eka.

“Katarak menimbulkan istilah beban katarak, yaitu jumlah pasien yang harus dioperasi karena sudah mengganggu aktivitas atau menyebabkan kebutaan tetapi belum tertangani. Padahal, kebutaan akibat katarak bisa dihindari. Sangat disayangkan jika seseorang menjadi buta padahal bisa dicegah,” ungkap Eka.

Di Kaltim dan Kaltara, terdapat enam kabupaten dengan beban katarak tinggi, salah satunya adalah Kubar.

“Menurut data, jika dihitung kemampuan operasi katarak berdasarkan jumlah penduduk usia di atas 50 tahun, di Kubar terdapat 455 kasus kebutaan, dengan 240 di antaranya disebabkan oleh katarak. Oleh sebab itu, perlu ditargetkan operasi untuk 11 orang per minggu, agar masyarakat Kubar dapat terbebas dari katarak,” jelas Eka.

Katarak menjadi prioritas karena kebutaan yang disebabkannya bisa dihindari. Selain itu, katarak menimbulkan dampak ekonomi; jika seseorang buta katarak di usia produktif, maka tidak bisa bekerja, dan orang lain harus menjadi pendamping. Kerugian akibat kebutaan katarak mencapai Rp 96,744 juta per orang per tahun. Dengan mengeliminasi kebutaan akibat katarak, kerugian ini bisa dicegah. Diharapkan ke depan ada dokter mata di Kubar untuk mengatasi kasus kebutaan akibat katarak.

Kehadiran Perdami di Kubar diharapkan dapat membantu lebih banyak masyarakat.

“Dengan bisa melihat kembali, masyarakat dapat merasa bahagia, dan hal ini menjadi berkah dan pahala bagi kita semua,” tutup Eka.

[UHD]

*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version