Dailykaltim.co – Menggandeng Programma Uitzending Managers (PUM) Belanda, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyelenggarakan workshop bertajuk “Adapting to Global Trends: How SMEs Can Lead in Ethical Beauty” untuk memperkuat daya saing UMKM kosmetik berbasis bahan alam di Indonesia. Workshop yang berlangsung Senin hingga Jumat (28 Oktober–1 November 2024) ini diikuti oleh 23 perwakilan UMKM kosmetik.
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM, Mohamad Kashuri, menyatakan komitmen BPOM dalam mendukung UMKM di sektor obat dan kosmetik agar mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan aman.
“Kami terus mendampingi UMKM untuk memastikan produk yang dihasilkan aman, berkhasiat, serta memiliki daya saing,” ujarnya dalam pernyataan resmi, Rabu (30/10/2024).
Sebagai bagian dari upaya tersebut, BPOM mengoptimalkan peran unit pelaksana teknis (UPT) di seluruh Indonesia guna memberikan pendampingan bagi UMKM kosmetik. Hingga kini, sebanyak 208 UMKM telah mendapatkan bimbingan dari 52 UPT BPOM di berbagai daerah. Dalam workshop ini, para peserta diajak untuk mendalami tren global, praktik terbaik, serta regulasi yang diperlukan guna menghasilkan produk kosmetik yang sesuai standar keamanan dan mutu.
Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat BPOM, Noorman Effendi, menyampaikan bahwa kerja sama BPOM dengan PUM Belanda sudah dimulai sejak 2022.
“Awalnya, kerja sama ini berfokus pada UMKM pangan olahan, dan kini diperluas ke bidang kosmetik. PUM Belanda juga telah menyusun 14 modul pelatihan kosmetik untuk mendukung workshop ini,” jelas Noorman.
Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM, Nurvika Widyaningrum, menambahkan bahwa pendampingan UMKM kosmetik mencakup berbagai aspek perizinan dan tata kelola produksi. Fasilitator BPOM memberikan bimbingan mulai dari pembuatan nomor izin berusaha (NIB), pendaftaran di OSS.go.id, hingga tata kelola bangunan industri yang sesuai standar.
Selain itu, para peserta mendapat pendampingan untuk mendapatkan sertifikat Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB), memenuhi standar CPKB, penerbitan nomor notifikasi (izin edar) kosmetik, serta prosedur perizinan di setiap tahap produksi. Pendampingan ini diharapkan dapat mempercepat legalisasi dan pengembangan UMKM kosmetik di Indonesia.
Dengan terselenggaranya workshop ini, BPOM berharap UMKM kosmetik dapat lebih siap bersaing di pasar global, mengadaptasi tren kecantikan etis, dan memperkuat kontribusi industri kosmetik Indonesia di kancah internasional.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.