Dailykaltim.co, Penajam – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menyimpan ambisi besar untuk mengejar status sebagai lumbung pangan utama di Kalimantan Timur, menyusul Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang selama ini mendominasi peran tersebut. 

Bupati PPU, Mudyat Noor, menyatakan kesiapannya untuk mendorong produksi pangan dalam satu hingga dua tahun ke depan agar mampu memenuhi bukan hanya kebutuhan lokal, tetapi juga menopang provinsi secara keseluruhan.

“Saya keinginannya seperti itu, karena memang kalau hitung dari tiga juta itu kita butuh berapa ribu ton secara kasar,” ujar Mudyat, menanggapi pertanyaan soal peluang PPU mengejar Kukar dalam sektor pangan.

Ia menjelaskan bahwa kebutuhan pangan Kalimantan Timur, dengan asumsi jumlah penduduk mencapai tiga juta jiwa, sangat besar. Jika dihitung berdasarkan konsumsi beras standar nasional, tiap orang membutuhkan sekitar 0,2 kilogram per hari. Jumlah itu jika dikalkulasi secara tahunan menghasilkan angka yang fantastis.

“Kan kebutuhan setiap orang itu 0,2 kilogram, berarti sebulan itu sekitar enam kilo, kalau satu tahun itu sekitar 80 kiloan. Nah, kalau itu dikali tiga juta penduduk, 240 juta ton dalam setahun,” paparnya.

Sementara itu, kapasitas produksi pangan di PPU saat ini masih berada di kisaran 27.000 hingga 28.000 ton per tahun. Angka tersebut, meski belum mencukupi untuk skala provinsi, sudah menjadikan PPU sebagai daerah swasembada pangan, setidaknya untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya sendiri.

“Itu kebutuhan Kaltim untuk memenuhi kebutuhan standar. Kita di sini kan masih produksi sekitar 27–28 ribu ton,” lanjut Mudyat.

Dengan capaian itu, PPU dinyatakan telah mandiri secara pangan. Namun tantangan ke depan adalah bagaimana meningkatkan kapasitas produksi secara signifikan agar bisa menjadi penyangga pangan bagi daerah-daerah lain di Kalimantan Timur—terlebih dalam konteks Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan meningkatkan tekanan permintaan.

“Tetapi PPU itu statusnya sudah swasembada. Tinggal bagaimana kita bisa mencukupi untuk daerah-daerah lain yang ada di Kaltim,” tegas Mudyat.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten PPU tengah menyusun langkah-langkah strategis dalam pengembangan kawasan pertanian, termasuk percepatan pembukaan lahan baru, modernisasi alat produksi, serta dukungan infrastruktur irigasi yang berkelanjutan. Dukungan dari Kementerian Pertanian dan Kementerian PUPR sebelumnya juga disebut menjadi modal penting untuk mengakselerasi rencana tersebut.

[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]

*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version