Dailykaltim.co – Pemerintah resmi meluncurkan Paket Stimulus Ekonomi 8+4+5 sebagai strategi mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional pada 2025. Kebijakan ini terdiri dari delapan program akselerasi tahun 2025, empat program lanjutan di 2026, serta lima program andalan yang diarahkan untuk memperluas penyerapan tenaga kerja.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa optimistis kebijakan tersebut akan mendorong percepatan Produk Domestik Bruto (PDB) sekaligus memperkuat penerimaan pajak negara.

“PDB tumbuh lebih cepat, tax-nya lebih cepat juga, jadi dampaknya ke defisit cenderung netral to positif,” kata Purbaya.

Salah satu prioritas utama dalam paket ini adalah program bantuan pangan senilai Rp7 triliun yang dialokasikan dari belanja rutin negara. Program ini bertujuan memastikan distribusi kebutuhan pokok berjalan merata dan tepat sasaran, khususnya bagi kelompok rentan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, pemerintah menyalurkan bantuan pangan berupa 10 kilogram beras pada Oktober dan November.

“Pemerintah akan melakukan evaluasi pada bulan Desember guna mengukur optimalisasi realisasi dan keberlanjutan program,” ujarnya.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan bahwa beras bantuan dari Perum Bulog tetap layak konsumsi. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menanggapi laporan adanya penurunan mutu sebagian beras di gudang Bulog Maluku Utara.

“Prinsipnya, semua bantuan pangan yang ditugaskan ke Bulog harus sampai ke masyarakat dalam kondisi bagus. Meski ada sebagian yang perlu direproses atau dikontrol kualitasnya, hasil akhirnya tetap harus layak,” kata Arief.

Ia menambahkan, penyimpanan beras jangka panjang, terutama stok lama 2024, berpotensi memengaruhi mutu. Untuk itu, Bulog rutin melakukan perawatan seperti fumigasi, pembersihan dengan blower, dan reprocessing. Selain itu, Bapanas mendorong perbaikan panen dan pascapanen dengan standar kadar air maksimal 14 persen sebelum beras digiling dan disimpan.

Pemerintah menetapkan penyaluran bantuan pangan Oktober–November 2025 bagi 18,3 juta keluarga penerima manfaat. Setiap keluarga akan menerima 10 kilogram beras dan 2 liter minyak goreng.

Program ini menjadi bagian dari 17 paket kebijakan ekonomi 2025–2026 yang dirancang untuk meringankan beban pengeluaran rumah tangga miskin, memperkuat ketahanan pangan, serta menjaga stabilitas inflasi nasional.

[UHD]
Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version