Dailykaltim.co, Penajam – Dalam rangka menjaga produktivitas pertanian pada masa tanam kedua, Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara (Dispertan PPU) menggiatkan gotong royong antara petani dan Petani Pemakai Air (P3) untuk membersihkan parit dan saluran air. Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi banjir yang dapat merusak lahan pertanian di wilayah PPU.
Kepala Dispertan PPU, Andi Teraso, menyebutkan bahwa sinergi antara petani dan P3 menjadi kunci dalam menjaga kelancaran aliran air menuju sawah-sawah, terutama selama musim penghujan yang intensitasnya sulit diprediksi.
“Kita juga harus timbulkan rasa gotong royong, karena gotong royong membersihkan paret bersama-sama dengan Petani Pemakai Air (P3). Saya pikir, saluran-saluran itu bisa langsung los dan tidak membanjiri sawah-sawah kita,” ujar Andi Teraso.
Upaya pembersihan saluran air ini penting mengingat banyak sawah di PPU bergantung pada irigasi yang baik untuk memastikan air mengalir dengan lancar dan tidak menggenangi area pertanian.
Jika tidak ditangani, parit dan saluran air yang tersumbat dapat menyebabkan banjir lokal yang merusak tanaman, terutama di saat masa tanam kedua yang berlangsung hingga Maret 2025. Dengan dukungan dari petani dan P3, diharapkan sistem irigasi tetap terjaga dan meminimalkan risiko bencana banjir yang dapat mempengaruhi produktivitas.
Andi juga menjelaskan bahwa kerja sama antara petani dan P3 ini tidak hanya untuk membersihkan parit dan saluran air, tetapi juga merupakan bagian dari pendidikan kepada petani mengenai pentingnya perawatan infrastruktur pertanian.
Ia menekankan bahwa petani harus lebih proaktif dalam menjaga sarana irigasi mereka, karena air merupakan elemen vital dalam proses pertanian, terutama di wilayah yang rentan terhadap perubahan cuaca ekstrem.
Langkah gotong royong ini dilakukan sebagai salah satu bentuk mitigasi banjir yang terus disosialisasikan oleh Dispertan PPU kepada para petani. Banjir bisa menjadi ancaman besar bagi pertanian, terutama jika tidak ada upaya pencegahan sejak dini.
Dengan memperkuat sistem irigasi dan memastikan saluran air bersih, Andi berharap potensi kerusakan akibat banjir dapat diminimalisir.
“Alhamdulillah sampai saat ini belum ada laporan banjir sih di petani kami ya,” kata Andi.
[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.