Dailykaltim.co – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan akan menjadi tuan rumah International Leprosy Congress (ILC) 2025 yang akan digelar pada 7 Juli di Nusa Dua, Bali. Forum global ini diharapkan menjadi momentum strategis dalam memperkuat kolaborasi internasional demi percepatan eliminasi penyakit kusta serta penghapusan stigma terhadap para penyintas.

Kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah ILC 2025 sekaligus menunjukkan komitmen nasional dalam mendukung agenda global penghapusan kusta. Kongres internasional ini diperkirakan akan dihadiri oleh 719 peserta dari 23 negara dan difasilitasi oleh Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan Sasakawa Health Foundation (SHF) serta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Direktur Penyakit Menular Kemenkes, dr. Ina Agustina Isturini, menyebut forum ini tidak hanya memperkuat komitmen lintas negara, tetapi juga menjadi sarana penting untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman penanganan kusta.

“Diharapkan pertemuan ini selain memperkuat komitmen, ini adalah kesempatan emas untuk bisa mendapatkan masukan dari para ahli maupun para penyintas yang usulannya akan bermanfaat untuk akselerasi eliminasi kusta di Indonesia,” ujar dr. Ina dalam konferensi pers daring, Jumat, 4 Juli 2025.

Salah satu agenda utama dalam kongres adalah penandatanganan komitmen lima kepala daerah dari wilayah dengan beban kusta tinggi, yaitu Kabupaten Bekasi, Tangerang, Brebes, Sampang, dan Kota Jayapura. Hal ini menandai dukungan konkret pemerintah daerah terhadap strategi eliminasi yang telah ditetapkan nasional.

“Kusta ini sering tidak menjadi perhatian di berbagai negara, namun menjadi perhatian pemerintah Indonesia dan ini menjadi salah satu prioritas dan masuk ke dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional pada Perpres 12 tahun 2025,” ujar dr. Ina.

Sementara itu, Prof. Takahiro Nanri dari SHF menekankan pentingnya sinergi global dalam penghapusan kusta serta perlunya pendekatan yang menanggulangi stigma sosial terhadap penyintas.

“Kami bekerja sama dengan WHO dan sudah mencapai 50 tahun. Kita melalui WHO membantu sekitar 40 negara termasuk Indonesia untuk eliminasi kusta,” katanya.

SHF telah mengalokasikan dana sebesar 200 juta dolar AS untuk mendukung program global, termasuk di Indonesia. Organisasi ini juga telah membina lebih dari 30 kelompok penyintas di lebih dari 25 negara.

“Tahun ini, tujuan kami datang ke Indonesia ada tiga: pertama mengorganisir Global Forum, kedua berpartisipasi dalam International Leprosy Congress, dan ketiga melakukan kunjungan ke Kabupaten Sampang bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin,” ujarnya.

Sebagai bagian dari rangkaian ILC, Kementerian Kesehatan menetapkan Kabupaten Sampang sebagai wilayah percontohan nasional. Rombongan peserta dijadwalkan akan mengunjungi daerah tersebut pada 8 Juli 2025 untuk meninjau praktik terbaik penanganan kusta yang telah berjalan di sana.

dr. Ina menegaskan bahwa keberhasilan eliminasi kusta memerlukan kolaborasi menyeluruh antarnegara dan antarinstansi, sekaligus menjamin layanan kesehatan yang inklusif dan bebas stigma.

“Pelayanan kusta tersedia gratis di Puskesmas, baik untuk pemeriksaan maupun pengobatan. Namun upaya eliminasi tidak bisa berjalan sendiri. Kolaborasi lintas negara, lintas sektor, dan lintas pemangku kepentingan harus dikuatkan,” katanya.

Pemerintah menargetkan eliminasi kusta di 11 kabupaten/kota pada 2025 dan memperluas cakupannya ke 42 kabupaten/kota hingga 2029. Meski tantangan masih besar, terutama dengan kriteria baru WHO, kolaborasi dari forum ini diyakini dapat menjadi katalisator untuk mempercepat tercapainya target.

Kongres ini diharapkan mampu memperkuat langkah nasional dalam penghapusan kusta, mengurangi stigma sosial, dan menjamin pemenuhan hak atas layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.

Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan RI, Halo Kemenkes di 1500-567, SMS 081281562620, atau email ke kontak@kemkes.go.id.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version