Dailykaltim.co – Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa sejak 7 Juli 2023 hingga 21 Maret 2024, selama delapan bulan terakhir, sebanyak 5.731 konten yang mengandung ekstrimisme, radikalisme, dan terorisme telah ditangani atau dihapus oleh Kementerian Kominfo dari berbagai platform digital.
“Pada rentang waktu tersebut, Kementerian Kominfo telah melakukan tindakan terhadap 5.731 konten yang memuat ekstrimisme, radikalisme, dan terorisme di berbagai platform digital,” ungkap Menkominfo.
Budi Arie menegaskan bahwa Kominfo akan terus mengawasi dan menangani konten yang mempromosikan paham radikalisme di ruang digital. Selain menangani konten, Kominfo juga menerima laporan dari masyarakat melalui patroli siber untuk ditindaklanjuti sesuai prosedur yang berlaku.
Menurutnya, Meta adalah platform media sosial yang paling sering digunakan untuk menyebarkan konten-konten ekstrimisme, radikalisme, dan terorisme. Penyebaran konten tersebut bisa melalui berbagai bentuk, seperti teks, foto, flyer, video, dan ditujukan kepada berbagai lapisan masyarakat.
Budi Arie menjelaskan bahwa konten radikalisme mengusung ideologi perubahan ekstrem, baik dalam ranah sosial maupun politik. Oleh karena itu, pemerintah berusaha mencegah penyebaran konten radikalisme demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Untuk menekan penyebaran konten radikalisme, Kominfo menerapkan tiga langkah tindakan pencegahan, yakni meningkatkan literasi digital, mendorong masyarakat untuk melakukan pengecekan fakta, serta melaporkan konten yang merugikan melalui kanal aduankonten.id. Selain itu, Kominfo juga merespons laporan dari berbagai kementerian dan lembaga, termasuk Polri, BNPT, dan TNI.
“Dengan adanya laporan dari berbagai pihak, jika terdapat konten yang mengandung paham terorisme, radikalisme, dan ekstrimisme, kami langsung menghapusnya dari ruang digital,” ujar Menkominfo.
Budi Arie juga mencatat bahwa saat ini penyebaran konten radikalisme telah mengalami penurunan dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. “Saat ini situasinya lebih kondusif. Masyarakat, khususnya yang aktif di ruang digital, sudah tidak lagi toleran terhadap konten radikalisme yang dapat memecah belah bangsa,” pungkasnya.
[RRI]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.