Dailykaltim.co – Kementerian Transmigrasi menyerahkan 400 Sertifikat Hak Milik (SHM) kepada para transmigran di kawasan SP Laimbaru, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, secara simbolis menyerahkan dokumen tersebut kepada 20 perwakilan transmigran dalam kunjungan kerjanya ke Desa Laindeha, Kecamatan Pandawai, Sabtu, 19 Juli 2025.

“Sumba Timur adalah contoh kawasan yang sedang kita dorong sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasis transmigrasi. Kuncinya bukan hanya membangun jalan dan infrastruktur, tapi membangun manusia—pendidikan, keterampilan, dan semangat,” tegas Menteri Iftitah.

Pemerintah melalui program unggulan Trans Tuntas berkomitmen memberikan kepastian hukum atas tanah bagi transmigran. Sertifikat ini diharapkan bisa menjadi dasar hukum untuk pengembangan ekonomi keluarga, permodalan usaha, serta warisan bagi generasi mendatang.

“Penyerahan SHM ini merupakan bagian dari program unggulan Kementerian Transmigrasi yang kami sebut Trans Tuntas. Ini merupakan komitmen pemerintah memberikan kepastian hukum atas tanah kepada transmigran, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber pendapatan, permodalan usaha, dan warisan bagi generasi penerus,” kata Menteri Iftitah.

Ia juga mengungkapkan bahwa wilayah Sumba Timur menyimpan potensi besar di sektor peternakan, pertanian, perikanan, dan kelautan. Salah satu investor asal Brasil telah mengembangkan lahan seluas 800 hektare di Melolo untuk peternakan sapi. Sementara itu, 20 peneliti dari universitas terkemuka di Indonesia akan diterjunkan guna memetakan potensi unggulan kawasan transmigrasi.

Dalam kunjungannya, Menteri Iftitah turut menyerahkan berbagai bentuk bantuan seperti sarana ibadah, fasilitas olahraga, dan bantuan produksi pertanian. Bantuan tersebut ditujukan untuk mendukung pengembangan kawasan transmigrasi secara menyeluruh, baik dari sisi fisik maupun peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat terhadap wilayahnya. Ia menyebutkan bahwa Sumba Timur merupakan satu dari 22 kabupaten/kota di NTT yang masih menghadapi angka kemiskinan tinggi.

“Sumba Timur adalah salah satu dari 22 kabupaten/kota di NTT. Luasnya mencapai 7.000 km persegi, dan angka kemiskinan masih berada di 28 persen. Karena itu, kami sangat mengapresiasi perhatian Kementerian Transmigrasi, terutama dengan adanya dana tugas pembantuan sebesar Rp28,8 miliar,” kata Bupati Umbu Lili.

Dana tersebut telah digunakan untuk pembangunan rumah transmigrasi, sarana air bersih, pipanisasi, perbaikan fasilitas pendidikan, serta peningkatan infrastruktur jalan dan pelayanan umum lainnya.

Ia menjelaskan bahwa program transmigrasi di Sumba Timur telah berjalan sejak 1994 dan melahirkan dua kawasan utama, yakni Melolo dan Lewa, yang kini berkembang menjadi lebih dari 30 Unit Permukiman Transmigrasi (UPT).

“Bahkan dua desa transmigrasi telah berkembang menjadi ibu kota kecamatan. Ini bukti bahwa transmigrasi memberikan harapan dan pertumbuhan,” ujarnya.

Menteri Iftitah juga menegaskan bahwa perhatian Presiden terhadap program transmigrasi sangat besar. Kementerian Transmigrasi yang baru dibentuk kembali mendapat alokasi anggaran senilai Rp2,55 triliun. Meski mengalami penyesuaian regulasi yang mengakibatkan Rp777 miliar dikembalikan ke kas negara, NTT tetap menjadi prioritas dengan alokasi dana hampir Rp29 miliar, termasuk untuk pengembangan kawasan transmigrasi di Sumba Timur.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version