Dailykaltim.co, Kutim – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tengah menjalankan inisiatif besar dalam membangun sistem manajemen aparatur sipil negara (ASN) yang lebih efektif dan berbasis data. Sebanyak 500 pegawai negeri sipil (PNS) mengikuti Computer Assisted Competency Test (CACT) yang digelar selama tiga hari, mulai 21 hingga 23 Juli 2025, di Gedung Belajar Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kutim. Tes ini menjadi bagian dari Tes Penilaian Kompetensi dan Potensi yang bertujuan untuk menyusun basis data kompetensi PNS yang lebih komprehensif, serta mendukung proses reformasi birokrasi yang lebih adaptif.

Kepala BKPSDM Kutim, Misliansyah, yang akrab disapa Ancah, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi manajemen talenta ASN yang sudah berjalan sejak 2023.

“Kegiatan ini merupakan implementasi dari manajemen talenta ASN yang sudah kami jalankan sejak 2023. Tujuan utamanya adalah memastikan kecocokan antara kualifikasi individu dengan jabatan yang diemban,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa tes ini merupakan program berkelanjutan yang telah memasuki tahun ketiga. Pada tahun pertama, sekitar 1.000 PNS mengikuti tes serupa. Tahun lalu, jumlah peserta disesuaikan menjadi 500 orang, dan pada tahun ini, angka tersebut dipertahankan. Dalam jangka menengah, Pemkab Kutim menargetkan untuk menjangkau sekitar 3.000 PNS dalam tiga tahun ke depan.

Setiap peserta diuji dengan lebih dari 400 soal dalam waktu 4,5 jam, yang meliputi 22 subtema penilaian, mencakup berbagai aspek kompetensi seperti integritas, komunikasi, manajerial, dan kepemimpinan. Tes ini diselenggarakan dengan melibatkan Pusat Penilaian Kompetensi ASN dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) serta Tim Penilai dari BKN Regional VIII Banjarmasin. Tes dimulai pada Senin, 21 Juli 2025, dengan 100 peserta mengikuti ujian pada sesi sore. Pada hari kedua dan ketiga, tes dilaksanakan dalam dua sesi pagi dan sore, dengan total 400 peserta mengikuti ujian.

“Tujuan akhirnya adalah membentuk basis data kompetensi PNS yang komprehensif. Dengan begitu, kebijakan terkait rotasi, mutasi, promosi jabatan, hingga pelatihan dapat dirancang secara lebih terukur,” lanjut Misliansyah.

Lebih dari sekadar menilai kinerja, pendekatan ini menjadi langkah strategis untuk membangun birokrasi yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan zaman. Dengan sistem manajemen talenta, Pemkab Kutim mengedepankan pengukuran kompetensi individu yang berbasis data.

“Dengan basis data ini, ke depan kita bisa lebih tepat dalam menempatkan seseorang di posisi strategis, bukan hanya berdasarkan senioritas atau kedekatan,” tegas Ancah.

Bagi Kutim, yang tengah berkembang pesat dengan adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), pembenahan birokrasi menjadi sangat penting. Dengan kualitas ASN yang terus diasah dan dikalibrasi, Pemkab Kutim bertujuan untuk menjadi daerah yang tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi juga unggul dalam tata kelola pemerintahan.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version