Dailykaltim.co, Samarinda – Pemerintah Kota Samarinda mencatat backlog atau selisih antara kebutuhan dan ketersediaan rumah mencapai 69.170 unit. Angka tersebut menggambarkan tingginya permintaan terhadap hunian layak di ibu kota Provinsi Kalimantan Timur.

Data tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri, dalam Rapat Koordinasi dan Sinergi Program Satu Juta Rumah Perkotaan untuk wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan yang berlangsung di Auditorium Balai Kota Balikpapan, Rabu, 15 Oktober 2025.

Rapat tersebut dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Nasrullah, dan diikuti sejumlah kepala daerah serta perwakilan melalui konferensi daring. Dalam kesempatan itu, Saefuddin menegaskan bahwa kebutuhan perumahan di Samarinda terus meningkat setiap tahun.

“Saat ini, Kota Samarinda memiliki backlog rumah sebanyak 69.170 unit, dan masih memerlukan peningkatan penyediaan rumah bagi warga,” ujarnya.

Didampingi Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Samarinda, Herwan Rifai, Saefuddin juga memaparkan sejumlah isu strategis sektor perumahan, terutama terkait keterbatasan lahan di kawasan perkotaan.

“Kawasan pusat kota seperti Kecamatan Samarinda Kota, Samarinda Ilir, dan Samarinda Ulu memiliki kepadatan tinggi, sehingga harga tanah terus meningkat,” katanya.

Kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri dalam pengembangan perumahan baru. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Samarinda menilai pembangunan hunian vertikal seperti rumah susun dan apartemen merupakan solusi realistis untuk menjawab kebutuhan tempat tinggal masyarakat di tengah keterbatasan lahan.

Saefuddin menjelaskan bahwa pengembangan hunian vertikal dinilai lebih efisien dan sesuai dengan arah pembangunan perkotaan Samarinda.

“Potensi pengembangan perumahan di Samarinda berada di wilayah utara dan selatan kota, terutama untuk pembangunan rumah susun dan apartemen,” tutur Saefuddin.

Langkah ini diharapkan mampu menekan angka backlog dan memperluas akses masyarakat terhadap hunian yang layak dan terjangkau. Pemerintah juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, baik dengan pemerintah pusat maupun pengembang swasta, dalam mendukung program pembangunan perumahan berkelanjutan.

Melalui sinergi program nasional Satu Juta Rumah, Pemkot Samarinda berupaya mempercepat penyediaan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Kolaborasi antara pemerintah daerah, pengembang, dan kementerian terkait diharapkan mampu menekan angka kekurangan rumah secara bertahap.

Dengan strategi pembangunan vertikal dan pemerataan kawasan hunian, Samarinda diharapkan dapat mengurangi backlog perumahan sekaligus mewujudkan tata kota yang lebih tertata dan berkelanjutan.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version