Dailykaltim.co – Dalam upaya memperkuat sistem pendidikan di Indonesia, pemerintah bersama Save the Children dan Global Partnership for Education (GPE) meluncurkan program KREASI (Kolaborasi untuk Pendidikan Anak Indonesia). Program ini fokus pada pengembangan pendidikan di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) dengan menekankan perbaikan kurikulum, praktik pembelajaran, kepemimpinan sekolah, serta sistem perlindungan anak yang lebih baik.
KREASI dikembangkan bersama beberapa kementerian terkait, termasuk Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Agama (Kemenag), dan BAPPENAS. Program ini dilaksanakan melalui Save the Children dan sejumlah mitra pelaksana, seperti Article 33, Ikatan Guru Indonesia (IGI), Yayasan Guru Belajar (YGB), serta Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) dalam kerangka konsorsium Mitra Pendidikan Indonesia (MPI).
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menekankan bahwa pendidikan merupakan fondasi masa depan bangsa.
“Dengan meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran, terutama dalam literasi dan pendidikan karakter di daerah-daerah yang membutuhkan dukungan, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan berkualitas,” ujarnya saat peluncuran program KREASI di Gedung A Kemendikdasmen, Selasa (18/3/25).
Berdasarkan studi Programme for International Student Assessment (PISA) 2022, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan, terutama dalam kemampuan membaca, matematika, dan sains. Selain itu, sekitar 25-30% siswa berusia 15 tahun mengalami perundungan di sekolah setiap bulan, menambah urgensi program KREASI untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif.
CEO Save the Children Indonesia, Dessy Kurwiany Ukar, menjelaskan bahwa program KREASI berfokus pada pengajaran literasi dan numerasi yang lebih efektif di PAUD dan SD.
“Kami ingin memastikan bahwa pendidikan yang diterima anak-anak bukan hanya teori, tetapi benar-benar dipahami dan memberikan manfaat jangka panjang,”jelasnya.
Program ini juga bertujuan untuk memperbaiki kebijakan dan praktik pengajaran, memastikan kurikulum dan asesmen diterapkan secara efektif, serta meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru. Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan, Toni Toharudin, menambahkan bahwa guru merupakan kunci keberhasilan pendidikan, dan pelatihan berkelanjutan akan terus diberikan untuk meningkatkan kualitas pengajaran di Indonesia.
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Saifudian, mengungkapkan komitmen DPR RI dalam meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk melalui revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional yang sedang dibahas.
“Kami ingin memastikan bahwa undang-undang yang direvisi dapat memperbaiki kualitas pendidikan dan menciptakan sistem yang lebih baik,” katanya.
CEO GPE, Laura Frigenti, menekankan bahwa peningkatan kemampuan dasar sejak dini memberikan fondasi yang kuat bagi anak-anak untuk belajar sepanjang hayat.
“KREASI adalah upaya penting untuk memastikan anak-anak, terutama dari kelompok rentan, memperoleh keterampilan dasar yang akan membantu mereka di masa depan,” ujarnya.
Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan mitra, KREASI bertujuan memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan aman. Program ini diharapkan dapat mentransformasi sistem pendidikan Indonesia, menciptakan generasi yang lebih cerdas, sehat, dan siap menghadapi tantangan global.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.