Dailykaltim.co, Penajam – Hutan mangrove di Kampung Baru, Penajam, tak hanya menyimpan ekosistem yang lebat dan asri. Kawasan ini mulai dirawat sebagai ruang wisata alternatif bagi warga yang ingin rehat sejenak dari rutinitas harian, tanpa harus pergi jauh dari rumah. 

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara pun kini gencar mengajak masyarakat setempat untuk berkunjung dan merasakan langsung ketenangan yang ditawarkan ekowisata ini.

“Kalau hanya untuk refreshing satu atau dua jam, sebenarnya tidak perlu jauh-jauh ke Balikpapan atau Samarinda,” kata Juzlizar Rakhman, Kepala Bidang Pariwisata dan Pemasaran Disbudpar PPU.

Ajakan itu bukan tanpa alasan. Dalam beberapa bulan terakhir, Disbudpar PPU tengah menyusun strategi promosi berbasis pendekatan lokal. Salah satu kuncinya adalah menguatkan kesadaran warga akan potensi wisata di sekitar mereka. Mangrove Kampung Baru dinilai memiliki keunggulan yang belum banyak disorot—baik dari sisi ekologi, edukasi, maupun kemudahan akses.

Bagi Juzlizar, kampanye wisata tidak hanya soal mendatangkan pengunjung luar, tapi juga memupuk rasa memiliki di kalangan warga. Ia menyebut bahwa selama ini narasi wisata di PPU terlalu berorientasi ke luar, padahal banyak potensi lokal yang layak dikunjungi dan dikenalkan.

“Kadang kita ini terlalu berorientasi keluar. Padahal, daerah kita punya potensi besar yang belum dimanfaatkan secara maksimal,” ujarnya.

Dalam program pembinaan Duta Wisata, Disbudpar bahkan menjadikan Mangrove Kampung Baru sebagai salah satu titik pelatihan. Para peserta diperkenalkan dengan karakteristik hutan mangrove, pentingnya pelestarian habitat pesisir, serta bagaimana potensi ini bisa menjadi bagian dari narasi wisata berkelanjutan.

“Kalau untuk teman-teman di duta wisata itu, kita mengangkat ilmu pengetahuan tentang mangrove dan biota laut di sekitar kawasan tersebut,” tutur Juzlizar.

Tak hanya sebagai tempat belajar, mangrove ini juga dikemas sebagai ruang rekreasi ringan. Disbudpar berharap warga bisa menjadikannya sebagai alternatif tempat bersantai. Apalagi di tengah tekanan hidup perkotaan, banyak orang yang mencari tempat untuk sekadar berjalan santai, mengambil gambar, atau duduk diam mendengar angin menerobos dedaunan bakau.

“Yang jelas, setelahnya hasilnya seperti apa untuk announce pariwisata yang ada di PPU,” tutup Juzlizar.

[RRI | ADV DISKOMINFO PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version