Dailykaltim.co, Kutim – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memperkuat layanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi melalui kegiatan sosialisasi Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi (KBKR), Kamis, 10 Juli 2025. Acara ini berlangsung di Ruang Tempudau, Kantor Bupati Kutim, sebagai bagian dari pelaksanaan Proyek Prioritas Nasional (PRO PN) yang diinisiasi pemerintah pusat.

Program tersebut bertujuan menurunkan angka kebutuhan ber-KB yang belum terpenuhi (unmet need), meningkatkan angka partisipasi KB, serta memastikan terpenuhinya hak-hak kesehatan reproduksi, khususnya di wilayah tertinggal, terluar, dan perbatasan (3T), termasuk daerah transmigrasi.

Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur, Al-Kafit Hidayat, menyampaikan bahwa program ini menargetkan 100 akseptor yang menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Target ini menjadi langkah strategis dalam menekan angka kehamilan yang tidak direncanakan.

Sekretaris Kabupaten (Seskab) Kutim, Rizali Hadi, membuka kegiatan tersebut mewakili Wakil Bupati Kutim. Ia menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menyediakan layanan KB yang merata bagi seluruh masyarakat.

“Melalui program KBKR Wilayah Khusus ini, kita ingin memastikan seluruh masyarakat khususnya yang tinggal di wilayah 3T dan transmigrasi memiliki akses setara terhadap layanan KB. Ini adalah bentuk nyata dari keadilan sosial yang harus kita perjuangkan bersama,” kata Rizali.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan program ini harus diukur bukan hanya dari pencapaian angka, tetapi dari dampak langsung terhadap kualitas hidup warga.

“Dengan partisipasi aktif seluruh pihak, kita dapat menurunkan angka unmet need, meningkatkan kualitas pelayanan, dan mendorong keterlibatan masyarakat dalam program KB secara menyeluruh. Hal ini selaras dengan visi Kutim yang Tangguh, Mandiri, dan Berdaya Saing,” ujarnya.

Sebelum acara berlangsung, rombongan BKKBN Kaltim dan DPPKB Kutim meninjau beberapa titik pelayanan KB, termasuk praktik mandiri bidan (PMB) Triana Nur di Jalan Yos Sudarso IV. Tim juga melakukan penyuluhan kepada keluarga berisiko stunting sebagai bagian dari pendekatan integratif.

DPPKB Kutim turut menunjukkan komitmennya terhadap pencegahan stunting dengan menyalurkan bantuan kepada 12 keluarga berisiko stunting. Bantuan ini merupakan hasil kolaborasi antara BKKBN Kaltim, DPPKB Kutim, dan mitra swasta, PT Pama Persada Nusantara.

Selain itu, BKKBN Provinsi Kalimantan Timur menyerahkan bantuan alat kesehatan berupa implant kit dan IUD kit kepada RSU Medika Utama Sangatta. Bantuan ini diharapkan dapat memperkuat layanan kontrasepsi jangka panjang di tingkat rumah sakit.

Melalui kolaborasi lintas sektor, DPPKB Kutim menargetkan program KBKR di wilayah ini mampu mencapai hasil optimal dan menjadi contoh praktik baik untuk wilayah lainnya.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version