Dailykaltim.co, Penajam – Inovasi pemanfaatan rumput laut sebagai bahan dasar pupuk organik mulai dilirik sebagai langkah strategis untuk memperluas manfaat komoditas unggulan pesisir di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Anggota DPRD PPU, Sujiati, menyatakan dukungannya terhadap wacana pengembangan rumput laut sebagai biostimulant atau bahan dasar pupuk organik, selama kajian teknis menunjukkan hasil yang menjanjikan.

“Kita coba dalami dulu. Kalau memang bagus hasilnya, kenapa enggak dicoba nantinya? Kalau ternyata hasilnya bagus dan bisa dilakukan, yah kita laksanakan,” ujar Sujiati saat dimintai tanggapan mengenai potensi diversifikasi hasil rumput laut di PPU.

Gagasan ini menurut Sujiati sangat relevan dengan kondisi produksi rumput laut di wilayah pesisir, khususnya Babulu Laut, yang kini mulai tumbuh pesat berkat keberhasilan budidaya jenis sangu-sangu.

Selama ini, sebagian besar hasil panen hanya dijual dalam bentuk mentah atau setengah kering, dan belum dimaksimalkan sebagai bahan baku produk turunan bernilai tinggi.

“Terlebih, produksi rumput laut di daerah Babulu Laut itu cukup tinggi hasil produksinya,” tambahnya.

Ia menilai, dengan dorongan dan riset yang memadai, rumput laut bisa menjadi bahan baku pupuk organik lokal yang ramah lingkungan sekaligus mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia bersubsidi yang ketersediaannya kerap bermasalah.

Pupuk berbahan dasar rumput laut juga dikenal mengandung hormon alami pertumbuhan tanaman seperti auksin dan sitokinin yang dapat meningkatkan hasil panen secara organik.

[RRI | ADV DPRD PPU]

*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version