Dailykaltim.co – Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) resmi mengungkap hasil penyelidikan panjang terkait dugaan pemalsuan dokumen naturalisasi tujuh pemain yang diajukan oleh Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM). Temuan tersebut, yang disampaikan melalui Sekretariat Komite Disiplin FIFA, menegaskan bahwa seluruh proses naturalisasi ketujuh pemain itu melibatkan manipulasi data kelahiran leluhur secara sistematis.

Investigasi dilakukan berdasarkan Pasal 30(1) dan 35(5) FIFA Disciplinary Code (FDC), yang memberi kewenangan kepada Sekretariat untuk menelusuri dokumen resmi federasi nasional. Dari hasil pemeriksaan, FIFA memperoleh salinan asli akta kelahiran para leluhur yang digunakan dalam pengajuan naturalisasi. Dokumen tersebut menunjukkan adanya perbedaan mencolok antara data asli dengan data yang diubah demi memenuhi syarat administrasi pemain naturalisasi Malaysia.

Dalam laporan investigasi itu, FIFA merinci hasil verifikasi terhadap tujuh leluhur pemain yang tercantum dalam berkas naturalisasi. Salah satu temuan utama menunjukkan adanya perubahan lokasi kelahiran dari berbagai negara di Eropa dan Amerika Selatan menjadi seolah-olah berasal dari wilayah Malaysia.

Pemain pertama, Gabriel Felipe Arrocha (alias Gabriel Palmero), menggunakan data neneknya María Belen Concepción Martín, yang sebenarnya lahir di Santa Cruz de la Palma, Spanyol. Namun dalam berkas yang diserahkan FAM, tempat lahirnya diubah menjadi Malaka, Malaysia. Pola serupa juga ditemukan pada Carlos Rogelio Fernandez, kakek dari Facundo Tomás Garcés, yang tercatat lahir di Villa María Selva, Santa Fé de la Cruz, Argentina, tetapi diubah menjadi warga Penang, Malaysia.

Kasus berikutnya menimpa Rodrigo Julián Holgado, yang menggunakan data kakeknya Omar Eli Holgado Gardon. Dalam dokumen asli, sang kakek lahir di Caseros, Buenos Aires, Argentina, tetapi dalam dokumen FAM diubah menjadi George Town, Malaysia. Hal serupa juga terjadi pada Concepción Águeda Alaniz, nenek dari Imanol Javier Machuca, yang asal kelahirannya di Roldán, Argentina, dipalsukan menjadi Penang, Malaysia.

Sementara itu, João Vítor Brandão Figueiredo menggunakan data neneknya Nair de Oliveira, yang menurut catatan resmi lahir di Abre Campo, Brasil, namun dalam versi dokumen FAM dicatat berasal dari Johor, Malaysia. Pemalsuan berikutnya terjadi pada Jon Irazabal Iraurgi, yang menggunakan data kakeknya Gregorio Irazabal y Lamiquiz, warga Villa de Guernica y Luno, Viscaya, Spanyol, yang diubah menjadi Kuching, Sarawak, Malaysia.

Kasus terakhir melibatkan Héctor Alejandro Hevel Serrano, yang menggunakan data Hendrik Jan Hevel, pria kelahiran The Hague, Belanda, tetapi dalam berkas yang diserahkan FAM tertulis berasal dari Malacca Straits Settlements, Malaysia.

Seluruh bukti tersebut dirangkum dalam laporan yang diajukan kepada FIFA Disciplinary Committee, merujuk pada tujuh berkas resmi: FPSD-18682, FPSD-18683, FPSD-19517, FPSD-19518, FPSD-19519, FPSD-19520, dan FPSD-19521. Komite menyimpulkan bahwa dokumen-dokumen tersebut dipalsukan secara sadar dan sistematis untuk memenuhi syarat naturalisasi yang tidak sah.

Dalam bagian kesimpulannya, FIFA menyatakan:

“Berdasarkan bukti yang tersedia, Sekretariat dengan yakin menyimpulkan bahwa dokumen-dokumen yang diajukan FAM telah dipalsukan. Para pemain memanfaatkan dokumen tersebut untuk menghindari ketentuan Regulasi FIFA tentang kelayakan dalam mewakili tim nasional Malaysia.”

Temuan ini tidak hanya membongkar praktik manipulasi administratif, tetapi juga memperlihatkan adanya upaya terencana untuk mengelabui regulasi internasional. Meski FIFA belum mengumumkan nama pemain secara resmi, struktur penyelidikan mengarah pada tujuh individu yang memperoleh kewarganegaraan Malaysia melalui jalur leluhur.

FIFA menegaskan bahwa seluruh bukti bersumber dari catatan sipil resmi di Spanyol, Argentina, Brasil, dan Belanda. Dengan hasil investigasi tersebut, Komite Disiplin FIFA menyatakan laporannya bersifat final dan mengikat, menegaskan komitmen lembaga tertinggi sepak bola dunia itu dalam menjaga keadilan dan integritas proses naturalisasi pemain di seluruh dunia.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version