Dailykaltim.co – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong para breeder ikan koi untuk menjaga kualitas hasil budidaya demi memperluas pasar ekspor. Langkah ini menjadi bagian dari upaya bersama dalam memajukan industri ikan hias di Indonesia.

Dalam gelaran Indonesia Japan Koi Show 2025 di Cibinong, Jawa Barat, Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu, mengapresiasi acara tersebut yang mana pertama kalinya mengadakan Kontes Indonesia Koi Breeder. Menurutnya, ajang ini semakin memotivasi para breeder untuk menghasilkan koi unggulan dengan nilai jual fantastis hingga miliaran rupiah. Tiga jenis koi yang selalu menjadi primadona di pasar adalah Kohaku, Sanke, dan Showa.

Indonesia Japan Koi Show 2025 menampilkan 1.626 ekor ikan koi dari 409 pemilik yang berasal dari berbagai daerah, termasuk Pulau Jawa, Kalimantan, dan Sumatera.

“Kita terus berupaya memajukan industri ikan koi Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai Champion Ikan Hias Dunia. Saat ini, Indonesia telah menjadi eksportir ikan hias terbesar kedua di dunia, menggeser Singapura dan Belanda,” kata Tebe.

Tebe menambahkan, Indonesia Japan Koi Show 2025 juga memperkuat kolaborasi antara breeder, pemerintah, dan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang bertugas mengembangkan inovasi serta riset guna meningkatkan kualitas genetik ikan koi Indonesia. Ajang ini juga mempererat hubungan komunitas koi Indonesia dengan negara-negara produsen koi seperti Jepang, Malaysia, dan Tiongkok.

Berdasarkan data International Trade Statistics, nilai ekspor ikan hias Indonesia pada 2023 mencapai USD39,06 juta atau sekitar 11,1 persen dari total ekspor ikan hias dunia yang mencapai USD351,89 juta. Ikan hias air tawar mendominasi ekspor sebesar 81,4 persen, sedangkan ikan hias laut mencapai 18,6 persen. Salah satu jenis yang paling diminati adalah ikan koi.

Merujuk data dari KKP, produksi ikan koi nasional pada 2023 mencapai Rp2,6 triliun. Lima provinsi utama penghasil ikan koi di Indonesia adalah Jawa Timur (63,10 persen), Jawa Barat (12,63 persen), Jawa Tengah (9,29 persen), Sumatera Utara (5,35 persen), dan Sumatera Barat (4,03 persen).

Indonesia Japan Koi Show 2025 turut dihadiri Hajime Ueda, Minister Economic and Development Affairs, Embassy of Japan in Indonesia. Ia menyebutkan bahwa ajang ini semakin mempererat hubungan bilateral dan membuka peluang kerja sama lebih luas.

“Kami sangat senang melihat budaya tradisi Jepang, seperti budidaya ikan koi, semakin diminati di Indonesia, tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga hingga Sumatera dan Kalimantan,” ungkap Ueda.

Sementara itu, Hiroshi Toyama, Ketua Dewan Juri Awarding Ceremony Indonesia Japan Koi Show 2025, mengapresiasi kualitas hasil breeding koi Indonesia yang dinilai semakin baik dan beragam. Beberapa jenis koi asal Indonesia bahkan telah menjadi primadona di pasar ekspor.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah meminta seluruh jajarannya untuk menangkap peluang ekspor ikan hias, termasuk koi. Selain menggelar kontes dan pameran, pemerintah juga menyiapkan fasilitas pendukung, seperti Raiser Ikan Hias di Cibinong, Jawa Barat, guna memperkuat daya saing komoditas ini di pasar global.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version