Dailykaltim.co – Pemerintah kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat ekosistem riset dan pengabdian masyarakat. Melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menyalurkan pendanaan sebesar Rp47,1 miliar untuk tiga program unggulan yang ditandai lewat penandatanganan kontrak pada Rabu, 30 Juli 2025.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk membawa hasil riset keluar dari ruang akademik dan menjadikannya lebih berdampak bagi masyarakat. Kegiatan penandatanganan kontrak turut dihadiri pimpinan perguruan tinggi, Kepala LLDikti, pengelola Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUI-PT), dan Ketua LPPM dari berbagai wilayah Indonesia.

Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, Fauzan Adziman, menegaskan bahwa agenda ini memiliki makna strategis dalam memperkuat arah pembangunan nasional berbasis ilmu pengetahuan dan inovasi.

“Hari ini bukan hanya soal pencairan dana, tetapi penguatan ekosistem riset dan inovasi yang berkelanjutan dan berdampak nyata bagi masyarakat,” kata Dirjen Fauzan.

Sebagai kelanjutan dari pendanaan Batch I yang sebelumnya mencapai Rp1,47 triliun, alokasi Batch II terbagi dalam tiga skema utama. Sebesar Rp25,7 miliar dialokasikan untuk Program Penelitian (mencakup 375 proposal dari 110 perguruan tinggi), Rp17,2 miliar untuk Program Pengabdian kepada Masyarakat (496 proposal dari 399 institusi), serta Rp4,2 miliar untuk mendukung sembilan lembaga PUI-PT terpilih.

Dana tersebut tersebar di 38 provinsi dan mencerminkan orientasi Kemdiktisaintek terhadap riset yang inklusif dan menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, I Ketut Adnyana, menyatakan bahwa seluruh proposal yang didanai telah melalui seleksi ketat secara administratif dan substantif, serta dibina melalui mekanisme Bimbingan Teknis.

“Ini bukan hanya soal pendanaan, tetapi juga pembangunan kapasitas institusi dan penjaminan mutu sejak tahap awal,” ujar Ketut.

Untuk Program Penelitian, fokus diberikan pada penguatan kapasitas riset di politeknik dan akademi. Sementara itu, program pengabdian diarahkan pada pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan berbasis hasil riset yang aplikatif dan kontekstual, tersebar di berbagai kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.

Di sisi lain, pendanaan PUI-PT Tahun 2025 diberikan kepada institusi yang telah menunjukkan kinerja unggul dan kontribusi strategis. Di antara penerima pendanaan tersebut adalah Universitas Airlangga, Universitas Telkom, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Riau, dan Institut Teknologi Bandung. Fokus riset mereka meliputi inovasi di bidang kesehatan, keantariksaan, teknologi digital, disabilitas, dan isu kebencanaan.

Ketiga skema ini menjadi bagian dari inisiatif strategis bertajuk “Diktisaintek Berdampak”, yang menekankan pentingnya hasil riset dan pengabdian hadir langsung di tengah masyarakat. Dirjen Fauzan pun mengajak seluruh pihak untuk menjaga akuntabilitas dan integritas dalam pelaksanaan program.

“Mari kita pastikan setiap rupiah yang dibelanjakan menjadi pijakan transformasi, dari pengetahuan menjadi keberdayaan, dari riset menjadi dampak,” ujar Dirjen Fauzan.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version