Dailykaltim.co, Mahulu – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan pembangunan kampung berkelanjutan sebagai bagian dari visi pembangunan daerah yang inklusif dan ramah lingkungan. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah penyelenggaraan Workshop Pembangunan Masyarakat dan Kampung Menuju Pembangunan Berkelanjutan yang digelar di Balkondes Wringin Putih, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa, 29 Juli 2025.

Workshop ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Mahulu dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), dengan dukungan Institute for Research and Empowerment (IRE) Yogyakarta. Acara dilaksanakan secara luring dan daring, diikuti oleh pejabat struktural Pemkab Mahulu, Plt. Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Wenefrida Kayang, serta Senior Manager YKAN Niel Makinuddin, yang turut hadir memberikan penguatan perspektif lintas sektor.

Kehadiran Bupati Mahulu terpilih periode 2025–2030, Angela Idang Belawan, menjadi momen penting untuk menyelaraskan arah pemerintahan baru dengan program-program strategis yang telah berjalan. Keterlibatan ini diharapkan mampu menjaga kesinambungan visi pembangunan kampung berkelanjutan dengan pendekatan kolaboratif antarkepemimpinan.

Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekretaris Daerah Stephanus Madang, Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh menyampaikan penghargaan kepada Pemerintah Desa Karangrejo dan masyarakat atas sambutan hangat serta keterbukaan dalam berbagi praktik baik pembangunan desa.

“Kami datang untuk membuka diri, melihat langsung praktik-praktik terbaik yang bisa menjadi inspirasi bagi kampung-kampung kami di Mahakam Ulu,” ujar Bupati dalam sambutan tersebut.

Ia menjelaskan bahwa sebagian besar kampung di Mahulu saat ini tengah mengembangkan program kemandirian pangan, termasuk pengelolaan lahan produktif seluas 10 hektare per kampung. Namun, pembangunan berkelanjutan, menurutnya, tidak cukup hanya dengan membuka lahan, melainkan harus disertai sistem yang kokoh dan visioner.

“Sistem yang baik hanya bisa dibentuk kalau kita belajar dari yang sudah berjalan baik. Karena itu, kami jauh-jauh datang ke Karangrejo untuk menyerap cara berpikir dan cara kerja masyarakat yang menjaga keseimbangan antara kebutuhan hari ini dan keberlanjutan masa depan,” jelasnya.

Untuk itu, Bupati Bonifasius meminta agar seluruh kepala perangkat daerah, terutama dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, aktif mendokumentasikan dan mendiskusikan praktik yang dapat diadaptasi secara lokal.

“Bawa pulang ide, bawa pulang semangat, dan bawa pulang ilmu yang bisa kita terapkan di kampung kita. Belajar dari yang sudah baik, lalu sesuaikan dengan karakter lokal, itu langkah cerdas,” tambahnya.

Apresiasi juga disampaikan kepada YKAN atas kontribusi dalam mendampingi Pemkab Mahulu membangun kerangka kebijakan pembangunan kampung yang berorientasi pada keberlanjutan. Kolaborasi lintas sektor, menurutnya, menjadi fondasi utama dalam menciptakan pembangunan yang berkeadilan secara sosial, berwawasan ekologis, dan berdampak ekonomi nyata bagi masyarakat kampung.

Melalui workshop ini, Pemkab Mahulu berharap dapat memperkuat integrasi kebijakan pembangunan kampung yang partisipatif, sekaligus menjadi rujukan penting bagi pemerintahan baru dalam merumuskan arah strategis pembangunan wilayah perbatasan di masa mendatang.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version