Dailykaltim.co – Kementerian Transmigrasi (Kementrans) menyiapkan program pendidikan berskala besar di Papua Selatan. Mulai tahun depan, sekitar 1.000 beasiswa akan diberikan bagi calon mahasiswa, termasuk putra-putri Papua, sekaligus pembangunan Kampus Patriot di kawasan transmigrasi Salor, Merauke.

Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara meninjau langsung lokasi lahan pembangunan bersama Gubernur Papua Selatan dan Bupati Merauke pada Minggu, 21 September 2025.

“Insyaallah tahun depan, Kementerian Transmigrasi akan memberikan beasiswa pendidikan kepada hampir 1000 calon mahasiswa. Kampus patriot ini dirancang untuk menampung 300-400 mahasiswa S2 dari berbagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia,” kata Menteri Iftitah.

Menurut Menteri Iftitah, Kampus Patriot akan menghadirkan program pendidikan dengan fokus pada bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM). Jurusan yang ditawarkan meliputi teknologi pertanian, teknik kimia, kelautan, hingga perikanan, menyesuaikan potensi unggulan Papua Selatan.

“Kuliahnya akan berlangsung di kawasan transmigrasi, dengan jurusan yang fokus pada STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) yaitu Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika. Seperti teknologi pertanian, teknik kimia, kelautan, dan perikanan agar selaras dengan potensi unggulan Papua Selatan,” ujarnya.

Pembangunan dijadwalkan dimulai awal tahun depan dengan penyediaan fasilitas pendukung, termasuk kolam renang olimpik berukuran 50 meter. Anggaran yang dialokasikan mencapai Rp500 miliar, mencakup pembangunan kampus, asrama, hingga pembiayaan beasiswa.

Menteri Iftitah menekankan, pembangunan Kampus Patriot sejalan dengan arahan Presiden untuk mengutamakan pembangunan Papua melalui penguatan sumber daya manusia.

“Yang kita bangun bukan hanya infrastruktur fisik, tetapi juga manusia Papua yang berjiwa, berkarakter, dan berkompetensi. Harapannya, masyarakat lokal bisa menjadi tuan rumah pembangunan di negerinya sendiri,” ucapnya.

Kementerian Transmigrasi juga berkolaborasi dengan universitas lokal, seperti Universitas Musamus di Merauke, agar pembangunan kampus memberi dampak langsung bagi masyarakat sekitar.

Pendanaan proyek ini sebagian besar bersumber dari APBN. Namun, Menteri Iftitah menegaskan peran swasta sangat dibutuhkan untuk mempercepat pembangunan.

“Kita tidak bisa bergantung sepenuhnya pada APBN. Dana negara harus menjadi perangsang agar swasta ikut berkontribusi,” jelasnya.

Dengan berdirinya Kampus Patriot di Salor—yang juga disiapkan sebagai ibu kota Provinsi Papua Selatan—pemerintah berharap kawasan transmigrasi ini berkembang menjadi pusat pendidikan, pertumbuhan ekonomi, sekaligus simbol transformasi pembangunan Papua.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version