Dailykaltim.co, Tenggarong – Sebanyak 35 pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Kutai Kartanegara mengikuti Assessment Center sebagai bagian dari seleksi terbuka untuk Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP). Kegiatan ini berlangsung di UPTD Penilaian Kompetensi Pegawai BKD Kalimantan Timur.
Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, menjelaskan bahwa dari 12 JPTP yang dibuka melalui seleksi terbuka, terdapat 46 pendaftar. Namun, hanya 37 peserta yang memenuhi syarat administrasi, sementara 9 lainnya tidak memenuhi syarat.
Pada 6 Juni lalu, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kukar melaksanakan seleksi penulisan makalah yang diikuti 36 peserta. Satu peserta tidak bisa mengikuti seleksi karena alasan kesehatan.
Sunggono menyebutkan bahwa assessment center adalah metode evaluasi yang menilai kompetensi, potensi, dan kinerja individu melalui berbagai teknik dan situasi simulasi yang menyerupai tugas pekerjaan yang sebenarnya.
“Ini mencakup kemampuan untuk mengelola orang, memimpin tim, mengambil keputusan strategis, dan berkomunikasi secara efektif,” kata Sunggono pada Rabu (12/6/2024).
Evaluasi potensi dilakukan untuk menganalisis potensi pengembangan calon untuk jabatan yang akan diduduki. Assessment membantu mengidentifikasi calon yang memiliki kapasitas untuk berkembang dan menyesuaikan diri dengan tuntutan perubahan lingkungan organisasi.
Penilaian kemampuan manajerial dan strategis juga dilakukan untuk mengukur kemampuan calon dalam merencanakan, mengatur, dan melaksanakan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi dalam konteks jabatan pimpinan tinggi.
Melalui assessment center, proses seleksi menjadi lebih objektif dan komprehensif, memastikan bahwa calon yang terpilih memiliki kemampuan, kompetensi, dan kepribadian yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam seleksi terbuka ini. Keberanian dan komitmen yang ditunjukkan dalam menghadapi berbagai tantangan di Assessment Center ini sangat saya hargai,” ungkap Sunggono.
Dalam seleksi terbuka JPTP kali ini, peserta juga diuji kemampuan mengajinya. Mengaji dalam hal ini bukan hanya untuk yang beragama Islam, tapi juga bagi non-muslim sesuai dengan kitab suci masing-masing.
Langkah ini bertujuan untuk mendorong dan menggalakkan kembali program Gerakan Etam Mengaji (GEMA), yang merupakan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Kukar, Edi Damansyah-Rendi Solihin. Program GEMA adalah komitmen untuk menghidupkan kembali semangat keagamaan dan spiritualitas di tengah masyarakat.
“Mengaji bukan hanya tentang membaca kitab-kitab suci, tetapi juga memahami pesan-pesan yang terkandung di dalamnya, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” tandasnya.
[RRI]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.