Dailykaltim.co – Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menegaskan bahwa kedaulatan Indonesia di Laut Cina Selatan tetap tidak terganggu meski ada kesepakatan bersama antara Indonesia dan Cina. Pernyataan ini merespons kekhawatiran bahwa pernyataan bersama yang disepakati oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Cina Xi Jinping dapat diartikan sebagai pengakuan atas klaim sepihak Cina di wilayah perairan sengketa tersebut.

“Yang pertama, kita tidak punya pergeseran standing apa pun terkait kedaulatan di laut Cina Selatan,” kata Sugiono.

Sugiono menjelaskan bahwa pernyataan bersama tersebut bertujuan untuk mendorong kerja sama ekonomi di wilayah yang menjadi klaim bersama kedua negara di Laut Cina Selatan. Dalam kunjungan Presiden Prabowo ke Beijing pada November 2024, salah satu poin penting dari pernyataan itu adalah pembentukan komite untuk membahas rincian lokasi geografis kerja sama.

“Bahwa kerja sama ini akan dilakukan dan kerja sama ekonomi, khususnya di bidang perikanan dan konservasi perikanan di kawasan, dengan tetap menghargai prinsip-prinsip saling menghormati,” ungkapnya.

Kerja sama tersebut, lanjut Sugiono, justru bertujuan menciptakan model perdamaian dan persahabatan di kawasan, sekaligus menjadi upaya memelihara stabilitas di Laut Cina Selatan.

|Sugiono juga menegaskan bahwa pernyataan bersama ini tidak akan memengaruhi kewajiban internasional Indonesia atau kontrak lain yang berkaitan dengan wilayah tersebut. Ia menekankan pentingnya kerja sama yang tetap menghormati prinsip saling menghormati demi menjaga kepentingan ekonomi dan kedaulatan.

Melalui pendekatan ini, pemerintah berharap dapat menjaga keseimbangan antara pengelolaan sumber daya ekonomi dan kedaulatan wilayah di Laut Cina Selatan.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version