Dailykaltim.co – Pemerintah Indonesia memperkenalkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak, atau PP TUNAS, sebagai acuan global dalam menciptakan ruang digital yang aman bagi anak-anak.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyatakan bahwa regulasi ini mencerminkan komitmen Indonesia dalam memperkuat tata kelola digital yang berpihak pada perlindungan anak.

“PP TUNAS mencerminkan komitmen Indonesia melindungi anak secara daring, demi kesehatan dan kesejahteraan generasi muda,” ujar Meutya saat bertemu dengan Sekretaris Jenderal International Telecommunications Union (ITU), Doreen Bogdan-Martin, di Jenewa, Swiss, Rabu, 9 Juli 2025.

Dalam pertemuan tersebut, Meutya juga menyampaikan dukungan terhadap keberadaan kantor perwakilan ITU di Jakarta. Menurutnya, penempatan tersebut mencerminkan kepercayaan internasional terhadap peran Indonesia sebagai pusat pelaksanaan program-program ITU di kawasan Asia Tenggara.

“Perwakilan ITU di Jakarta telah memfasilitasi pelaksanaan program-program yang berdampak luas di Asia Tenggara, seperti program perlindungan terhadap generasi muda di ruang digital,” katanya.

Ia berharap kerja sama Indonesia dengan ITU dalam bentuk dukungan teknis dan peningkatan kapasitas dapat terus berlanjut, terutama untuk mendukung wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Menurut Meutya, kolaborasi ini sangat penting dalam memastikan akses digital yang merata dan inklusif.

Meutya juga menyoroti pentingnya sinergi strategis Indonesia dengan ITU dalam isu-isu global, seperti tata kelola kecerdasan artifisial (AI), perencanaan spektrum jaringan 5G dan 6G, serta pengembangan strategi talenta digital nasional.

“Panduan dari ITU akan sangat penting untuk memastikan kebijakan kami tetap inklusif, berpandangan ke depan, dan selaras dengan standar global,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia juga memastikan keikutsertaannya dalam World Telecommunication Development Conference (WTDC) yang akan digelar di Baku, Azerbaijan, pada 17 hingga 28 November 2025. Menteri Meutya menegaskan bahwa partisipasi aktif Indonesia dalam forum internasional tersebut mencerminkan keseriusan pemerintah dalam membangun ekosistem digital yang aman, adil, dan berkelanjutan.

[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version