Dailykaltim.co, Kubar – Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) diikuti 3.941 peserta dari Kutai Barat, memadati LPP RRI Samarinda. Ujian ini berlangsung intensif selama empat hari mulai Minggu, 8 Desember hingga Rabu, 11 Desember 2024. Setiap harinya, pelaksanaan dibagi menjadi tiga sesi, dengan sesi pertama dimulai pukul 08.00 WITA dan sesi terakhir pukul 14.00 WITA.

Dari total peserta, terdapat 3.544 peserta kategori teknis, 274 tenaga guru, dan 174 tenaga kesehatan. Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi BKPSDM Kutai Barat, Andi Abdi Susilo, mengatakan pihaknya telah melakukan persiapan matang bekerja sama dengan panitia di Samarinda.

“Dari BKPSDM juga sudah jauh-jauh hari menyampaikan kepada seluruh peserta untuk mempersiapkan diri dalam menggunakan pakain, dimana pakaian yang dikenakan untuk atasan warna putih lengan panjang, untuk bawahan wanita rok hitam panjang dan peria celana panjang hitam dengan bahan kain, sepatu berwarna hitam dan jangan lupa membawa kartu ujian dan KTP,,” ujar Andi.

Andi menekankan pentingnya peserta datang sehari sebelumnya untuk mengantisipasi kendala perjalanan, terutama bagi mereka yang berasal dari daerah jauh. Ia juga berharap ujian serupa dapat digelar di Kutai Barat di masa mendatang agar peserta tidak perlu memikirkan biaya akomodasi dan transportasi ke Samarinda.

“Dengan penyelenggaraan ujian atau tes dilaksanakan di Kubar tidak lagi membuat peserta  yang mengikuti pusing, memikirkan tempat tingga, transportasi dan lain sebagainya. Inilah yang perlu kita pertimbangkan. Jika kita bisa menyelenggarakan di Kubar, maka  kita bisa meminimalisir biaya pengeluaran para peserta,” katanya.

Namun, menurut Andi, Kutai Barat belum memenuhi standar infrastruktur untuk pelaksanaan ujian berbasis komputer, seperti kebutuhan jaringan internet, UPS, dan generator. Oleh karena itu, ujian saat ini terpaksa dilaksanakan di Samarinda sesuai rekomendasi Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Kepala BKPSDM Kutai Barat, Yuli Permata Mora, mengingatkan peserta untuk mematuhi semua prosedur yang telah diumumkan, termasuk tata tertib dan kelengkapan dokumen.

“Seperti yang terjadi, tolong diingat untuk seluruh peserta pakaian yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang sudah disampaikan panitia, KTP jangan sampai lupa dibawa, dimana panitia sudah menyampaikan pengumuman baik secara tertulis maupun informasi melalui Group WA, jadi kalau sampai tidak mengikuti kita juga merasa bingung,” ujarnya.

Yuli juga menyampaikan apresiasi kepada panitia yang telah membantu mengatasi berbagai kendala peserta, termasuk menyediakan solusi bagi yang tidak mematuhi ketentuan pakaian.

Ia juga menghimbau peserta agar tetap tenang, jaga kesehatan, yang lebih penting ketika mengikuti ujian peserta harus sudah sarapan atau makan dan yang paling utama datang tepat waktu jangan terlambat.

“Khusus peserta yang menderita sakit stroke ketika mengikuti ujian diharapkan jika didalam ujian berlangsung mengalami kesulitan bisa angkat tangan meminta bantuan tugas untuk mengisi nomor peserta dan PIN,” kata Yuli.

Lebih lanjut, ia berharap Pemkab Kutai Barat dapat meningkatkan fasilitas pendukung agar ujian serupa bisa diadakan di wilayah tersebut.

“Jika dilakukan di Kubar tentu banyak manfaat buat Kubar, salah satunya seperti pajak restoran, penginapan tentu akan meningkat dengan banyaknya peserta ujian, serta mobilisasi para pegawai, jika dilakukan di Kubar tentu para non ASN ini tidak meninggalkan pekerjaannya, dimana ujian di Kubar peserta yang ujian saja yang tidak masuk kerja yang lainnya masih bisa bekerja seperti biasa,” tutup Yuli.

UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.

Exit mobile version