Dailykaltim.co, Penajam – Minimnya fasilitas modern di Pelabuhan Penajam kembali menjadi sorotan. Anggota Komisi III DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Jhon Kenedy, menilai keberadaan pelabuhan sebagai gerbang utama masuknya orang dan barang dari Balikpapan ke PPU tidak mencerminkan wajah daerah yang tengah berkembang dan bersiap menjadi mitra strategis Ibu Kota Negara (IKN).
“Kita sampai saat ini, jujur saja, kalau bawa tamu dari Jakarta, umpamanya, bertanya-tanya mana PPU, pintu masuknya di sebelah mana, kan begitu,” ujar Jhon, dalam pernyataannya seusai diskusi internal bersama tim Komisi III.
Ia menilai bahwa pelabuhan semestinya bukan hanya berfungsi sebagai tempat bongkar muat dan penyeberangan, melainkan menjadi representasi citra dan kesiapan daerah menyambut perubahan besar yang akan datang.
Menurutnya, ketertinggalan fasilitas pelabuhan saat ini berpotensi menghambat geliat ekonomi lokal serta mengurangi kesan positif terhadap PPU sebagai wilayah yang berada di jantung lintasan pembangunan IKN.
“Paling tidak pemerintah telah menyediakan pelabuhan yang modern lah, yang bisa juga nanti membuka lapangan kerja, mengembangkan pembangunan, dan menciptakan zona ekonomi baru lagi. Harusnya begitu,” ucapnya.
Jhon menjelaskan bahwa keberadaan pelabuhan yang modern dan terintegrasi akan berdampak signifikan terhadap berbagai sektor. Tak hanya pada konektivitas transportasi dan logistik, tetapi juga sektor ketenagakerjaan, UMKM, hingga pengembangan kawasan ekonomi baru.
Selama ini, Komisi III banyak menerima keluhan dari masyarakat dan pelaku usaha terkait fasilitas di Pelabuhan Penajam yang dianggap belum mendukung kelancaran aktivitas perdagangan maupun perjalanan antardaerah.
[RRI | ADV DPRD PPU]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.