Dailykaltim.co, Bontang – Pemerintah Kota Bontang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memperkuat kesiapsiagaan masyarakat menghadapi potensi bencana dengan menggelar Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Dokumen Rencana Kontingensi Kelurahan Tanggap Bencana (Kelana). Kegiatan berlangsung di Hotel Bintang Sintuk, Selasa (2/9/2025), dengan melibatkan perwakilan perusahaan serta tim Kelana dari seluruh kelurahan di Kota Bontang.
Acara ini dihadiri Asisten Administrasi Umum Kota Bontang Achmad Suharto, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalimantan Timur Tresna Rosano, Kepala BPBD Bontang Usman, serta perwakilan dari 15 kelurahan. Melalui kegiatan ini, pemerintah daerah menekankan pentingnya dokumen rencana kontingensi sebagai pedoman mitigasi risiko yang partisipatif, terukur, dan responsif terhadap kondisi wilayah masing-masing.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kaltim, Tresna Rosano, menegaskan perlunya sinergi pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam membangun ketahanan bencana.
“Penyusunan dokumen Kelana bukan sekadar administrasi, tapi menjadi landasan penting dalam pengambilan keputusan cepat dan tepat saat bencana terjadi. Kita harus mulai dari level terkecil, yakni kelurahan, agar masyarakat memiliki kesiapan nyata menghadapi situasi darurat,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya pendekatan inklusif dalam penyusunan dokumen, dengan melibatkan semua unsur masyarakat, termasuk kelompok rentan, perempuan, dan anak-anak.
Mewakili Wali Kota Bontang, Asisten Administrasi Umum Achmad Suharto secara resmi membuka kegiatan. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya bimtek tersebut.
“Pemerintah Kota Bontang sangat mendukung upaya peningkatan kapasitas kelurahan dalam menghadapi bencana. Kami harap kegiatan ini dapat melahirkan dokumen kontingensi yang realistis dan implementatif, serta mampu menjadi acuan seluruh elemen masyarakat dalam menghadapi kemungkinan bencana,” kata Achmad.
Pesan Wali Kota juga ditegaskan agar peserta mengikuti bimtek dengan serius, mengingat dokumen yang dihasilkan akan berdampak langsung pada keselamatan warga.
Setelah sesi pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi dari tim ahli BPBD yang memaparkan konsep dasar kontingensi, analisis risiko, perumusan skenario bencana, hingga strategi respons cepat. Diskusi interaktif juga digelar, di mana peserta dari 15 kelurahan membahas potensi bencana di wilayah masing-masing, mulai dari banjir, kebakaran permukiman, abrasi, hingga gempa kecil.
Dengan adanya penyusunan rencana kontingensi di tingkat kelurahan, Pemkot Bontang berharap langkah mitigasi risiko bencana dapat dilakukan lebih sistematis dan tepat sasaran.
[UHD]
*Dapatkan berita pilihan terbaru setiap hari dari Dailykaltim.co. Informasi terbaru juga dapat dilihat dan diikuti di seluruh media sosial Dailykaltim.co termasuk Instagram, Facebook, X (twitter), Tiktok dan Youtube.